"Secara konseptual teman-teman industri setuju semua, cuma sekarang di mana kita masukkan. Dulu dimasukkan di penerbangan ternyata penerbangan dilindungi UU internasional," kata Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati usai rapat dengan gabungan pengusaha pariwisata di kantornya Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Bali, Jumat (24/5/2019).
Cok Ace, sapaan karibnya, mengatakan wacana kontribusi USD 10 ini direspons positif para pengusaha pariwisata. Hanya saja masalah penarikan kontribusi USD 10 itu yang belum terpecahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di lokasi yang sama, Ketua Bali Tourism Board IB Partha Adnyana mengatakan pihaknya saat ini sedang menyusun aplikasi informasi pariwisata di Bali. Partha mengaku muncul ide untuk menarik kontribusi melalui aplikasi tersebut.
"Nanti kita duduk bareng lagi, apakah dia USD 10 atau prosentase. Sebenernya dengan aplikasi kita bisa kok, jadi dia punya download sudah bayar belum, kalau sudah bayar dia nggak kedetect lagi," terangnya.
Partha mengatakan saat ini aplikasi tersebut sudah dalam tahap penyempurnaan. Dia juga memastikan vendor aplikasi itu terpercaya.
"Kita kerja sama dengan payment sistem yang biasa (berpengalaman). Jadi sistem payment yang sudah biasa, misal nonton bola yang 100 ribu download sudah biasa, jadi baru kedownload 2 ribu nggak eror," tuturnya.
"Sistemnya mobile apps, Bali Apps. Jadi milik pemerintah Bali, kita hanya memberikan gagasan. Biar nanti kontribusi USD 10 bisa gampang, nggak usah mikir di hotel apa di mana," ujar Partha. (ams/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda