Festival Sriwijaya XVIII Bakal Perkenalkan Karya Seni Legendaris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Sriwijaya XVIII Bakal Perkenalkan Karya Seni Legendaris

Nabilla Putri - detikTravel
Selasa, 04 Jun 2019 19:35 WIB
Foto: shutterstock
Jakarta - Sriwijaya pernah menjadi kerajaan besar di Tanah Air dengan sejumlah peninggalannya yang masih bisa dirasakan sampai kini. Salah satunya Gending Sriwijaya, karya seni legendaris yang ikut diperkenalkan dalam Festival Sriwijaya XVIII 2019.

"Sriwijaya memang fenomenal. Demikian juga dengan Gending Sriwijaya. Konten ini akan menguatkan warna budaya di sana. Silakan berkunjung ke Palembang. Sebab, ada banyak sekali sisi positif yang bisa dibagikan. Selain atraksinya, Palembang juga didukung aksesibilitas dan amenitas terbaik," ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/6/2019).


Festival Sriwijaya XVIII 2019 rencananya akan digelar 16-22 Juni dengan 3 venue yang dipilih, ada Benteng Kuto Besak Palembang, Taman Budaya Sriwijaya, dan Ruang Sapta Pesona Disbudpar Sumsel. Untuk mengawalinya, FGD Gending Sriwijaya akan dirilis pada 17 Juni 2019.

"Sumsel memiliki beragam budaya. Salah satu karya terbaiknya tentu saja Gending Sriwijaya. Seni ini sangat eksotis dengan gerak tari dan lagunya. Dengan format FGD, publik mendapat value lebih untuk mengeksplorasinya," ungkap Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejarah besar dimiliki Kerajaan Sriwijaya yang berjaya menyatukan sisi barat wilayah Nusantara. Wilayahnya bahkan meluas hingga mancanegara, di antaranya Semenanjung Malaya, Thailand, hingga Kamboja.

Bahkan, untuk lagu Gending Sriwijaya juga memiliki syair indah. Syair lagu Gending Sriwijaya menjadi gambaran status Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat studi dunia.

Penggalan bait lagunya, diantaranya 'Di Kala Ku Merindukan Keluhuran Dulu Kala'. Lalu, 'Kutembangkan Nyanyi Dari Lagu Gending Sriwijaya'. Kemudian, 'Dalam Seni Kunikmati Lagi Zaman Bahagia, Kuciptakan Kembali Dari Kandungan Maha Kala' dengan total ada 16 baris syair dari lagu tersebut.

"Pemaknaan syairnya memang luar biasa. Ada kerinduan akan masa keemasan masa lalu. Kebesaran itu sebenarnya bisa dimunculkan lagi melalui karya terbaik bagi Sumsel dan Indonesia. Artinya, generasi sekarang dituntut lebih inovatif dan bekerja keras. Tujuannya demi kemajuan bersama. Dengan Gending Sriwijaya, festival ini akan semakin menarik," tambah Esthy lagi.

Selain itu, Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Dessy Ruhati, Tari Gending Sriwijaya pada masanya digunakan untuk menyambut tamu penting kerajaan.

"Pesan yang ingin disampaikan adalah keramahan masyarakat Sriwijaya. Gerakan tari ini khas dengan makna dalam dan nilai estetika tinggi. Tari Gending Sriwijaya sejatinya dibawakan oleh 9 penari," ungkap Dessy.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Festival Sriwijaya sangat unik dan menarik. Event itu menjadi parade besar budaya dan menjadi warna khas dalam festival tersebut. Untuk itu, FGD Gending Sriwijaya jangan sampai terlewatkan, sebab ada banyak pengetahuan yang bisa dieksplorasi di situ.

Para penari Gending Sriwijaya mengenakan busana adat, ada busana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, Paksangkong, Dodot, dan Tanggai.

Penari terdepan membawa tepak yang berisi Sekapur Sirih dan di belakangnya, ada 2 penari lain yang membawa payung dan tombak. Mereka menjadi penari inti yang dikawal oleh 2 penari lain yang membawa payung dan tombak serta di belakangnya adalah para penyanyi Gending Sriwijaya.

"Gerakan tarian dari Gending Sriwijaya sangat indah. Gemulai. Apalagi, penarinya memakai kostum adat yang luar biasa. Kami rekomendasikan FGD ini sebagai venue terbaik mengenal lebih dekat profil Kerajaan Sriwijaya di masa silam," pungkas Rizki. (mul/mpr)

Hide Ads