Dilansir dari BBC, Selasa (11/6/2019) kebijakan baru tersebut akan berlaku mulai 1 September 2019 mendatang. Sebabnya, kebanyakan staf dari maskapai Air New Zealand adalah orang asli suku Maori alias penduduk asli Selandia Baru yang punya budaya tato.
Usut punya usut, soal tato di maskapai Air New Zealand sudah jadi kontroversi sejak dulu. Maskapainya melarang tato dan mendapat kritikan dari orang-orang Selandia Baru. Malah, maskapainya kerap menggunakan aspek lain dalam budaya Maori, seperti bahasa dan simbol-simbol, dalam strategi pemasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suku maori yang terkenal dengan tatonya (iStock) |
"Kami ingin membebaskan semua staf kami, termasuk pemakai seragam seperti awak kabin, pilot, dan staf pelayanan pelanggan di bandara, untuk pertama kali dapat menampilkan tato ketika mereka mengenakan seragam," kata Direktur Eksekutif Air New Zealand, Christopher Lux
Hasil riset maskapai Air New Zealand, satu dari lima warga Selandia Baru memiliki setidaknya satu tato, dengan lebih dari 35% orang berusia 30 tahun ditato.
Orang keturunan suku Maori di Selandia Baru membuat tato atau moko dengan membenamkan pahat ke dalam kulit. Tato yang dibuat pun sarat dengan tradisi, menandai keterkaitan seseorang dengan keluarga dan identitas budaya mereka. Moko seorang pria cenderung menutup wajah, sedangkan moko perempuan menghiasi dagu.
Kebijakan pencabutan larangan bertato di maskapai Air New Zealand ditempuh setelah melakukan riset selama lima bulan yang melibatkan pelanggan dan para staf.
BACA JUGA: Faktanya, 4 dari 10 Pramugari Pernah Dilecehkan Penumpang Pesawat
Akan tetapi, pihak maskapainya menegaskan tato yang ditampilkan adalah tato yang tidak menyinggung. Contohnya seperti perkataan kasar, gambar cabul dan lain sebagainya.
Manakala sebuah tato sulit dimaknai apakah menyinggung atau tidak, pihak maskapai akan membentuk Panel Kajian Tato. Itu untuk membantu karyawan dan manajer menentukan apakah sebuah tato sesuai dengan kebijakan maskapai. (aff/aff)












































Suku maori yang terkenal dengan tatonya (iStock)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing