Dihimpun detikTravel dari berbagai pemberitaan media asing, Jumat (14/6/2019) ada sejumlah poin penting yang bisa menjadi pertimbangan traveler terkait dengan rencana liburan ke Hong Kong.
1. Apa yang terjadi?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa ini dalam kondisi puncak, sampai melibatkan 1 juta orang. Bahkan pada unjuk rasa Rabu (12/6) terjadi bentrokan antara demonstran dan aparat.
2. Daerah terdampak
Unjuk rasa ini terjadi di daerah Admiralty yang merupakan kantor pusat pemerintahan di Hong Kong. Massa meluber sampai ke daerah Central dan sekitarnya. Polisi melakukan blokade jalan dalam radius 500 meter termasuk Tim Wa Avenue, Tamar Park dan Central Government Complex.
![]() |
Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hong Kong mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) agar menjauhi lokasi unjuk rasa. Daerah yang harus dijauhi oleh para traveler adalah Admiralty dan Central.
"Sedapatnya menghindari wilayah Admirality dan Central yang menjadi pusat penumpukan massa," kata Pelaksana Konsul Jenderal RI di Hong Kong Mandala S Purba, dikutip dari Antara, Rabu (12/6).
KJRI juga meminta WNI mematuhi segala perintah dan arahan dari penegak hukum Hong Kong. Selain itu, KJRI meminta WNI di Hong Kong tidak melanggar tata tertib serta aturan yang berlaku.
4. Travel alert dari berbagai negara
Sejumlah negara sudah mengeluarkan travel alert untuk para traveler yang pergi ke Hong Kong. Amerika Serikat mengeluarkan Travel Advisory Level 1: Exercise Normal Precautions. Artinya traveler silakan liburan ke Hong Kong, namun bersikap waspada seperti biasa.
Kanada juga mengeluarkan travel alert dengan level yang sama seperti Amerika. Traveler silakan berlibur ke Hong Kong tapi bersikap waspada. Secara khusus, Kanada meminta para travelernya menghindari area unjuk rasa.
5. Turis Indonesia harus bagaimana?
Dengan mempertimbangkan poin-poin sebelumnya, kesimpulannya adalah: liburan ke Hong Kong masih aman. Namun traveler Indonesia jangan pergi ke daerah Central dan Admiralty.
Jika berencana pergi ke tempat wisata di kawasan itu, batalkan saja. Ganti dengan tempat-tempat wisata di daerah lain di Hong Kong. Misalnya, daerah Kowloon jauh dari lokasi unjuk rasa dan banyak juga tempat wisata di sana.
Nah, masalahnya adalah Stasiun Central adalah akses untuk kereta bandara. Dalam penelusuran detikcom, selama kegiatannya adalah transit dari stasiun kereta bandara ke kereta MTR Hong Kong, itu masih tidak apa-apa. Asalkan jangan keluar dari stasiun karena sudah masuk area unjuk rasa.
Tetap hati-hati dan waspada ya traveler! (fay/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!