Bersama Jokowi, sejumlah pejabat di Kementerian Pariwisata juga terlihat menemani. Di antaranya Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, hingga Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani. Ada juga Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, dan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional III Harwan Ekoncahyo.
Pawai dilakukan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Denpasar, mulai pukul 14.00 WITA. Jokowi datang mengenakan busana khas Bali lengkap dengan penutup kepalanya. Kehadirannya pun membuat para pengunjung dan wisatawan berebut untuk mengabadikannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelar hampir sebulan, Pesta Kesenian Bali 2019menjadi panggung budaya yang menampilkan berbagai latar dan warna budaya lokal hingga dunia. Tercatat, 5 negara ambil bagian dalam event ini seperti Amerika Serikat, China, dan Singapura.
"Menjadi kehormatan bagi kami mendapat kunjungan Presiden Jokowi. Event Pesta Kesenian Bali ini sangat penting. Sebab, menjadi wahana pelestarian budaya Bali yang merupakan warisan leluhur. Kami juga gembira karena peserta event ini antusias, termasuk dari mancanegara," kata Gubernur Bali Wayan Koster.
Pesta Kesenian Bali menawarkan format workshop, pameran, dan sarasehan dengan total 220 pagelaran. Selain dari kabupaten/kota di Bali, peserta juga datang dari 10 daerah di Nusantara seperti Papua, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Utara, hingga Lampung.
"Kemeriahan sangat terasa. Pesta Kesenian Bali memang event besar yang selalu menarik perhatian publik. Wisman dan wisnus membaur menjadi satu menikmati berbagai parade budaya Bali yang adiluhung. Kami tentu gembira karena Presiden Jokowi hadir di sini dan memberikan dukungannya langsung. Hal ini akan semakin menggairahkan pariwisata Bali," jelas Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty.
Pada panggung pawai Pesta Kesenian Bali, berbagai warna budaya ditampilkan utuh. Pawai ini akan diikuti oleh 4.370 orang dari 14 kelompok peserta yang merupakan duta dari 9 kabupaten/kota di Bali. Ada juga peserta dari Papua, Jawa Timur, dan China. Pembuka pawai merupakan pertunjukan 100 Tari Pendet dan 100 Tari Baris Gede yang dibawakan oleh murid SMK 3 Sukawati.
Tari Baris Gede merupakan salah satu olah keprajuritan dengan karakternya gagah dan berwibawa. Ada juga Garapan Pembuka dari ISI Denpasar yang menampilkan Tari Siwa Nataraja diiringi Gamelan Ketug Bumi sebagai isyarat dunia yang bergetar. Aransemen musik yang agung dan megah melibatkan 11 alat musik. Adapun Siwa Natapraja sebagai manifestasi Tuhan yang mencipta bumi.
Di belakangnya, tampil seni dari Tiongkok, lalu dilanjutkan seni dari Papua dan Sumenep (Jawa Timur). Tim asal China menampilkan Tari Ga Guang yang berasal dari etnik Dai di Yunnan. Untuk Papua diwakili oleh ISBI yang menampilkan garapan Isosolo dengan background budaya Sentani. Sementara seni dari Sumenep menampilkan musik Tong-Tong dan lagu Kerapan Sapeh, Tanduk Majeng, serta Nyello Aeng.
"Kehadiran peserta dari luar Bali semakin menambah kekayaan event budaya ini. Hal ini menjadi bukti bahwa melalui budaya semua bisa disatukan. Semua perbedaan menjadi alat penguat dan pemersatu. Dengan konsep luar biasa ini, kami yakin Pesta Kesenian Bali tahun ini lebih sukses dari sebelumnya," terang Esthy.
Kemeriahan Pawai Pesta Kesenian Bali pun berlanjut. Slot parade berikutnya lalu diisi oleh kabupaten dan kota di Bali yang menampilkan beragam potensinya. Pawai tuan rumah dibuka oleh Kabupaten Bangli, lalu diikuti oleh Badung, Karangasem, dan lainnya.
"Pawai ini menjadi awalan yang positif. Suasananya sangat ramai. Pengunjung mendapatkan banyak experience budaya dari seluruh wilayah Bali dan beberapa daerah lain di nusantara. Dengan event ini, kami optimistis arus wisatawa menuju Bali akan semakin kompetitif," papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Rizki mengatakan pergerakan wisman mencapai 1,86 juta orang di rentang Januari-April 2019 menggunakan akses Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Dari jumlah itu, arus wisatawan China mencapai 430.060 orang dengan slot sekitar 32%. Porsi menjanjikan pun diberikan wisatawan Australia dengan total 344.223 orang dan porsi mencapai 26%. Pergerakan besar juga ditunjukan wisatawan India dengan 112.879 orang.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kehadirannya di Pesta Kesenian Bali. Apresiasi juga diberikan karena Presiden Jokowi banyak mem-branding potensi-potensi luar dari pariwisata Bali. Dengan dukungan luar biasa ini, kami yakin pariwisata Bali terus tumbuh besar. Ujungnya tentu saja kesejahteraan masyarakat," jelas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik. (idr/idr)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol