Menghadirkan musisi senior Djaduk Ferianto serta Irwansyah Harahap, diskusi ini mengangkat kekayaan musik asli Indonesia.
"Musik tradisi Indonesia merupakan kekuatan yang luar biasa bagi dunia. Keberagamanya menjadi aset besar. Anak-anak muda harus berani membuka diri dengan keberagaman ini, yang pada akhirnya semakin menguatkan musik Indonesia di peta dunia," papar Djaduk dalam keterangannya, Minggu (16/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi korelasi musik dan pariwisata yang saat ini tengah digiatkan begitu dekat. Karena kekuatan musik tradisi atau world musik Indonesia ini sangat luar biasa. Dan musik terbukti menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.
"Salah satunya lewat TCWMF 2019 ini. Ini adalah salah satu media kita mengabarkan dunia betapa kayanya musik yang kita miliki. Ini sangat luar biasa, apalagi perhelatan ini melibatkan banyak musisi dari luar," katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani pun berada dibarisan yang sama. Baginya musik selalu menjadi endorser yang baik bagi pariwisata. Musik selalu menjadi magnet yang menjual dalam atraksi yang bisa mendatangkan banyak wisatawan.
"Ini merupakan pelengkap dari elemen 3A yang di canangkan Menpar Arief Yahya. Akses serta amenitas yang baik tentunya akan didukung dengan atraksi yang baik. Dan musik terbukti selalu menjadi atraksi yang baik dalam menjaring wisatawan. Contohnya perhelatan ini. Lihat saja penonton memadati lokasi acara," katanya.
Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati pun sumringah. Dirinya yakin dengan makin banyaknya atraksi di Danua Toba akan semakin melambungkan pariwisata di destinasi tersebut.
"Danau Toba adalah aset besar. Banyak destinasinya yang indah luar biasa. Tentunya harus terus diperkenalkan dengan berbagai atraksi berkelas," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemasaran Area 1 Sumetera Ida Fahmiwati mengatakan, Kemenpar tidak akan pernah berhenti memberikan dukungan bagi perkembangan pariwisata Danau Toba. Apalagi Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan pariwisata super prioritas oleh Presiden Joko Widodo.
"Danau Toba ini luar biasa potensinya. Alamnya luar biasa indahnya. Aksesnya sudah mumpuni. Amenitasnya terus berkembang. Nah tinggal terus didorong dengan berbagai atraksi berkelas untuk mengundang wisatawan datang. Seperti TCWMF 2019 ini," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai atraksi merupakan cara efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata. Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang.
"Jadi semakin banyak event berkelas, pariwisatanya sudah pasti akan cepat majunya. Karena wisatawan makin banyak yang datang. Masyarakatnya juga akan semakin bahagia. Contohnya Solo dan Banyuwangi. Setiap minggu di sana ada event. Perekonomian masyarakat juga sudah pasti diangkat," ucap menteri lulusan Telematika University of Surrey itu (idr/ega)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks