Ada ungkapan populer, kalau teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Hanya dalam dunia traveling khususnya di Asia Pasifik, keberadaan teknologi menjadi benang merah yang menyatukan para traveler.
Diungkapkan dalam riset terbaru Amadeus, satu dari 10 besar perusahaan teknologi yang bergerak dalam sistem distribusi global (Global Distribution System) dalam perbincangan dengan sejumlah rekan media di kantornya, UOB Building, Jakarta, Senin (24/6/2019), ada benang merah di antara traveler di Asia Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Andy, hadirnya media sosial dan saluran online lain pun turut berkontribusi pada persamaan perilaku tersebut. Terutama terkait soal kebiasaan hingga pencarian inspirasi.
"Mereka suka membagikan data personal demi pengalaman jalan-jalan. Mencari inspirasi dari mulut ke mulut serta penyedia jasa wisata, tapi juga mengecek media sosial dan situs perjalanan," jelas Andy.
BACA JUGA: Turis Nakal di Indonesia, Seperti Apa Tipikalnya?
Kehadiran saluran online seperti Youtube dan lainnya pada momen yang tepat juga seringkali berhasil merebut perhatian traveler di Asia Pasifik. Nyatanya, traveler di Asia Pasifik memang tak jauh beda.
"Konten yang benar lewat saluran yang tepat di waktu yang tepat," ujar Andy.
Apakah traveler juga merasakan kesamaan di atas saat sebelum, tengah dan sesudah bepergian?
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum