"Hari pertama (27 Juni) ada 636 pelintas. Kemudian hari kedua (28 Juni) ada 628 pelintas. Selanjutnya hari terakhir (29 Juli) ada 588 pelintas. Dengan demikian, total pelintas atau pengunjung asal Timor Leste sebanyak 1.852 orang," jelas Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, Muh. Ricky Fauziyani dalam keterangan tertullis, Minggu (30/6/2019).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani mengatakan Crossborder Music Festival memang dipersembahkan untuk masyarakat di kedua negara, baik Indonesia maupun Timor Leste, khususnya yang tinggal di wilayah perbatasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, pemilihan artis-artis yang akan ditampilkan juga menyesuaikan selera masyarakat di sana. Yang pasti, ketiga bintang tamu tersebut cukup dikenal masyarakat perbatasan Atambua," jelas Rizki.
Hal yang sama diungkapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya Konser Musik Perbatasan Atambua dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara, khususnya dari Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.
Namun demikian, lanjut Arief, konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat, yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
"Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini," kata Arief.
Sementara itu Bupati Belu, Willybrodus Lay mengaku puas dengan gelaran festival musik perbatasan kali ini. Ia memuji kinerja Tim Kemenpar yang sangat profesional menangani kegiatan tersebut. Komposisi penyanyi atau artis yang didatangkan juga sangat pas, sesuai dengan selera penonton yang datang ke lokasi.
"Ini event luar biasa. Warga Indonesia dan Timor Leste berbaur dalam kegembiraan yang sama. Masyarakat perbatasan benar-benar terhibur dengan penampilan semua bintang tamu. Terutama Kotak mampu membakar semangat pengunjung lewat lagu-lagu hitsnya," kata Willybrodus.
Ia juga turut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas perhatiannya terhadap wilayah perbatasan.
"Ini adalah kepedulian seorang presiden melalui Kementerian Pariwisata. Perhatian beliau kepada perbatasan membuat kita bisa tersenyum dan gembira malam ini," katanya.
Sebagai informasi, Kotak menjadi band utama yang jadi daya tarik pengunjung Crossborder Music Festival Atambua 2019. Selain Kotak, ada pula Andmesh dengan lagu-lagu romantisnya, dan penyanyi asal Timor Leste, Gerson.
(prf/ega)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!