Hadir dalam acara ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Wali kota Kota Bandung Oded M Danial beserta istri, Siti Muntamah. Siti merupakan orang asli Banyuwangi dan baru saja terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jabar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, hubungan antar warga itu jauh lebih kuat dan dahsyat dibandingkan hubungan bisnis. Walaupun berada jauh dari Banyuwangi, tetap bisa memberikan sumbangsih dalam memajukan kota kelahiran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief menilai Banyuwangi kini sudah sangat berkembang. Namun masih perlu sumbangan pemikiran bagi masyarakat Banyuwangi. Khususnya masyarakat Banyuwangi yang juga ada di luar daerah atau pun yang saat ini tinggal di luar negeri.
"Saya gembira dengan perkembangan yang ada. Tentu masih ada kekurangan, itu pasti. Nah itu ayo diperbaiki dan dibantu bersama-sama," kata Arief yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga remaja di Banyuwangi.
Baca juga: Penggemar Ford Se-Indonesia Serbu Banyuwangi |
Arief Yahya mengaku tidak khawatir dengan atraksi Banyuwangi karena budaya dan alam Banyuwangi merupakan kelas dunia. Banyuwangi sudah ditetapkan Arief sebagai Kota Festival Terbaik di Indonesia dengan jumlah festival yang sangat banyak.
Menurut Arief, Banyuwangi juga memiliki destinasi kelas dunia, seperti Blue Fire Kawah Ijen (hanya ada dua di dunia), Savannah di Baluran dan Sadengan, serta surfing di Plengkung dan Red Island.
Untuk aksesibilitas, pembangunan Bandara Banyuwangi masih terus dilakukan. Pelebaran runway dari 30 meter menjadi 45 meter, progres 70%, target selesai Juli 2019.
Perpanjangan runway dari 2250 meter menjadi 2500 meter, target selesai Desember 2019. Sehingga Bandara Banyuwangi bisa beroperasi secara penuh sebagai bandara international.
Sementara untuk Amenitas, Arief akan datang pada Ground breaking Hotel Bandara Internasional Banyuwangi dan Ground breaking Food Court Warung Ijen ketika pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) pada 27 Juli 2019 mendatang.
"Sudah banyak yang sudah dicapai oleh Banyuwangi, di antaranya kabupaten dengan event terbanyak nasional, mengalahkan Solo dan Yogyakarta. Amenitasnya, selama Saya jadi Menteri, Banyuwangi telah membangun 3 hotel bintang 4. Aksesnya, sudah banyak direct flight dari banyak maskapai ke Banyuwangi," papar Arief Yahya.
Wali Kota Bandung Oded N Danial mengatakan keluarga Ikawangi yang ada di Bandung sudah menjadi keluarga warga Bandung. Dia berharap Ikawangi Bandung harus menjadi bagian dari Bandung dalam meraih prestasi-prestasi di masa depan.
"Saya berharap keluarga Ikawangi Bandung bisa berkolaborasi mengikuti segala kebijakan dan regulasi pemerintah Bandung. Ke depan Ikawangi Bandung pasti memberikan sesuatu yang berarti bagi Bandung," ujar Oded.
Sebagai orang nomer satu di Kota Kembang ini, Oded mengakui prestasi yang berhasil diraih Banyuwangi membuatnya lebih bersemangat dalam ikut memajukan pariwisata di Bandung.
"Istri Saya orang Karangrejo, Banyuwangi. Saya dikasih sarapan pecel tiap pagi. Minggu kemarin Saya dan keluarga ke Banyuwangi, kami menyaksikan sendiri pembangunannya yang luar biasa. Kami pun sempat berwisata di Pulau Hijau yang indah," ungkap Oded.
Gebyar Seni Banyuwangi dihadiri sekitar 500 warga asal Banyuwangi dan diramaikan dengan berbagai pertunjukan, mulai dari Tari Gandrung, Tari Jaran Goyang, Tari Sorote Lintang hingga lagu-lagu Kuntulan khas Banyuwangi.
Selain itu, para tamu yang sebagian besar menggunakan batik merah juga bisa menyantap kuliner Banyuwangi.
Menpar Dorong Atraksi Wisata Halal Bandung
Untuk Pariwisata Kota Bandung, Menpar mendorong dikembangkannya
atraksi wisata halal. Pemkot Bandung telah menerima penghargaan Destinasi Wisata Halal Unggulan dari Kemenpar pada Wonderful Indonesia Halal Tourism Meeting and Conference.
"MoU antara Pemkot Bandung-Kemenpar tentang Bandung Kota Tujuan Wisata HaIaI Unggulan di Indonesia juga telah ditandatangani pada April 2019," ungkapnya.
Arief juga menginstruksikan STP Bandung yang memiliki Enhai Halal Tourism Center (EHTC) untuk fokus membantu pengembangan Wisata Halal di Kota Bandung.
Arief juga menyampaikan Critical Success Factor Pariwisata Kota Bandung adalah aksesibilitas udara. Dia menyebut Bandara Husein Sastranegara yang sudah penuh maka harus menggunakan Bandara Kertajati. Ada 56 penerbangan pindah ke Bandara Kertajati per 1 Juli 2019.
"Masalahnya saat ini adalah akses ke Kertajati yang agak sulit. Jarak dari Bandung 155 km/2 Jam 30 Menit via Tol Cipularang-Tol Cipali," ujarnya.
Arief berharap Pemkot Bandung mendukung upaya untuk mempermudah akses ke bandara Kertajati. Arief mencontohkan, Angkasa Pura II yang membantu dengan memberikan tarif gratis Bus Damri selama bulan Juli, tinggal menunjukkan boarding pass atau tiket pesawat. Operator lain memberikan diskon.
"Jika Tol Cisumdawu sudah selesai, maka akses ke Kertajati akan lebih mudah. Tidak masalah jika bandara bukan di satu kota, karena tujuan orang datang ke Kertajati Jabar adalah ke Bandung. Contohnya Jakarta bandaranya di Tangerang, Surabaya di Sidoarjo," pungkasnya.
(mul/mul)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan