Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi membuka ajang Pangandaran International Kite Festival (PIKF) 2019 di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2019). Digelar di kawasan wisata Pantai Timur Pangandaran, kegiatan tahunan tersebut meriah dengan berbagai kegiatan.
Berbicara kepada media, Emil, demikian sang Gubernur disapa, mengaku bangga bisa menyaksikan langsung kegiatan yang sudah berlangsung selama 30 tahun ini. Terlebih, kata Emil, banyak peserta dari luar negeri, seperti dari ASEAN dan Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak sendiri, Emil datang didampingi istri, Atalia Praratya serta Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Dari pihak tuan rumah, hadir Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari.
Bersama-sama, para pejabat teras tersebut membuka kegiatan dengan memainkan perkusi gondang serta menerbangkan layangan. Sebelumnya, ajang pembukaan diisi defile peserta dan komunitas serta tari penyambutan.
Pada hari kedua, layangan yang diterbangkan jauh lebih beragam. Layangan balon dengan ukuran-ukuran besar menjadi daya tarik tersendiri, seperti karakter kartun, hewan dan bentuk-bentuk unik lainnya
Tercatat pelayang dari 17 negara mengikuti ajang ini. Beberapa negara asal peserta adalah Perancis, Jepang, Polandia, Malaysia, India dan Makau.
![]() |
(Andi Nurroni/detikcom)
Endang Drajat, Pendiri Museum Layang-Layang Indonesia sekaligus peserta PIKF 2019 mengaku senang bisa kembali mengikuti kegiatan tersebut. Endang mengapresiasi, dari tahun ke tahun, ajang PIKF semakin baik.
"Saya sudah nggak kehitung ikut (PIKF) di Pangandaran. Sekarang peserta semakin banyak, cuman tempatnya jadi kurang besar," kata dia.
Pada hari kedua, Endang menyayangkan anginnya patah-patah sehingga beberapa layangan sulit diterbangkan. Ia berharap sore hari serta esok anginnya lebih bagus.
"Tapi secara keseluruhan oke," kata Endang.
![]() |
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana