"Danau Toba indah, semua orang juga tahu. Tapi ketika itu tidak di-certified, maka kita akan susah menjualnya. Salah satu sertifikasi tingkat dunia itu adalah UNESCO Global Geopark (UGG). Karena itu (Danau Toba) adalah vulkanik lake terbesar di dunia," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya di Medan, Kamis (18/7/2019).
BACA JUGA: Dua Sisi Keindahan Danau Toba
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, katanya, Kementerian Pariwisata bersama dengan BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba) tengah mempersiapkan infrastruktur dan utilitas dasar di kawasan Danau Toba. Karena, apabila tidak ada infrastruktur dan utilitas dasar maka akan sulit untuk menawarkan Danau Toba kepada para investor.
"Kita belum punya infrastruktur dan fasilitas di dalam. Jalan, air, listrik dan internet belum ada. Apa yang terjadi sampai 2019? Infrastruktur dan utilitas dasar harus tuntas," tegasnya.
![]() |
Selain Danau Toba, pemerintah pusat juga tengah fokus pembangunan infrastruktur besar-besaran di empat destinasi super prioritas di Indonesia. Selain Danau Toba, ada Borobudur, Mandalika dan Labuhan Bajo. Untuk objek wisata itu, Presiden Joko Widido menyiapkan anggaran mencapai Rp 6,4 T. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum