Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (18/7/2019), teknologi terkini itu pun tengah diperkenalkan oleh sebuah laundry di Wuhan, ibukota provinsi Hubei seperti diberitakan media China Daily.
Sedikit berbeda, laundry berbahasa Mandarin itu memasukkan chip khusus ke dalam handuk dan bed cover hotel yang mereka cuci. Secara teknis, chip itu tahan air dan panas serta dapat merekam waktu pencucian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Xian, Provinsi Shanxi, sekitar 50 hotel juga telah menempatkan chips khusus dan mencetak kode QR Codes di selimut dan handuk hotel sejak akhir tahun lalu seperti diberitakan program televisi Xi'an City Express.
Lebih luas, sekitar 200 hotel di Beijing juga telah mengimplementasikan chips tersebut ke dalam selimut dan handuk hotel. Hanya saja tanpa QR Codes, karena teknologi itu masih diujicoba.
"Chips di selimur kasur dapat merekam keseluruhan proses pencucian, termasuk sterilisasi dan setrika. Semua otomatis dan dimonitor oleh kamera. Dengan scanning QR Codes, tamu hotel dapat melihat tiap proses operasional," ujar Manager laundry Bluesky Qingke, Pu Jinyong.
BACA JUGA: Filosofi Toilet Tanpa Pintu di China
Dijelaskan lebih lanjut, chip itu dapat bertahan hingga tiga tahun. Biayanya pun cenderung murah, hanya sekitar 3% dari bujet hotel.
Sedangkan menurut survey yang dibuat oleh media National Business Daily, sekitar 73% dari 438 ribu responden mendukung penerapan teknologi baru tersebut. Mungkin teknologi serupa bisa diaplikasikan di hotel Indonesia. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum