Meski Dibatalkan Pemkot, F8 Makassar Akan Tetap Digelar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Dibatalkan Pemkot, F8 Makassar Akan Tetap Digelar

Ibnu Munsir - detikTravel
Jumat, 19 Jul 2019 14:50 WIB
Eks Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom)
Makassar - Eks Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto tetap akan menggelar Makassar International Eight Festival and Forum atau F8 meski telah dibatalkan. Ini alasannya.

"Tadi kalau kita lihat bagaimana masyarakat pecinta F8, itu kita berkesimpulan bahwa F8 perlu dilaksanakan. Maka dengan itu, saya akan rapat dengan teman teman, saya kira F8 itu harus dilaksanakan dan ini sekaligus meng-clearance bahwa F8 bukan proyek, bukan jualan politik juga, Ini adalah bagian dari seni," kata Danny Pomanto, Jumat (19/7/2019).

Danny menyebut pagelaran F8 merupakan harga diri Makassar. Jika harus dibatalkan, pasalnya sejumlah tamu dari negara lain dan Kabupaten Kota di Indonesia menyatakan diri siap hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi saya ini bukan politik, ini demi Makassar, demi Indonesia. Siri na pacce nya (Malu) kita. Harga diri kita di mata internasional, banyak negara sudah bersedia untuk hadir begitu pun dengan kota-kota. Jadi, yang pertama adalah karena F8 sudah menjadi siri'nya kita, kita harus menghargai seburuk apapun keputusan Pemkot saya lihat draftnya tapi belum ditandatangani oleh pak Sekda," jelasnya.

Saat ini sejumlah orang telah melakukan komunikasi dengan Kementerian Pariwisata terkait penyelengaraan F8. Meski nanti jika F8 digelar oleh swasta atau tanpa Pemerintah.

"Waktu agak sempit, tentunya harus koordinasi dulu dengan kementerian. Sudah ada sinyal kementerian tidak ada masalah kalau swasta atau tanpa pemerintah dibuat. Karena persoalannya itu adalah di festival, bukan siapa penyelenggaranya, apalagi saya sebagai pencipta ada di situ juga membantu teman-teman," terangnya.

"Keberadaan saya di situ adalah bagian daripada industri kreatif. Harus dibedakan itu, kecuali barangkali orang yang salah pakai kacamata. Kalau kacamatanya politik pasti semuanya politik," tutupnya.





(rdy/rdy)

Hide Ads