Kata Kabag Pemasaran dan Promosi Ketep Pass Edward Alfian beberapa waktu lalu, pemangku wisata di Magelang mulai sadar agar tak terus menerima luapan wisatawan dari Yogyakarta. Mereka lalu merangkul agen wisata yang ada di sana.
"Kita nggak boleh memusuhi Yogya. Kamu kok mengakui Borobudur, malah kita rangkul. Dan kali ini kita sedang gencar mengadakan festival atau atraksi," ujar Edward.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keempat itu yang mau diangkat Magelang. Sejak ada Dana Desa yang dikelola Bumdes kini ada 200-an tempat wisata di Magelang, kebanyakan desa wisata dan tempat selfie," jelas Edward.
"Tapi kita belajar agar nggak latah dan (bisa) berkelanjutan. Juga punya apa yang khas, apa yang dimakan, diminum hingga oleh-oleh yang dibawa pengunjung," imbuh dia.
Magelang memang benar-benar berbenah. Kini ada eduwisata tanam padi, yakni pengunjung dapat melihat atau merasakan bagaimana memupuk hingga panen.
"Mereka itu dapat uang. Baru 3 tahun ini Magelang sadar wisata," kata dia.
Dijelaskan pula bahwa kesadaran berwsata ke Magelang memang masih kurang. Edward pun mengakuinya dan selalu berkomunikasi dengan stake holder terkait.
"Kita kini di tiap tahun gathering ratusan agen travel nasional. Itu selama 3 hari dan sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu. Dananya pun urunan," kata dia.
Sedang Ketep Pass, menurut Edward memang jadi salah satu prioritas destinasi wisata Magelang yang sedang digarap. Pihaknya akan merancang batik khas Merapi sebagai oleh-oleh.
"Kita belum kemas oleh-oleh sini yang lain yaitu sayuran. Jadi memang di Magelang ini sedang menggeliat. Kita ingin wisatawan ke sini terpesona akan pelayanan hingga oleh-olehnya," ujar dia.
Mari kita mengenal Ketep Pass sekilas. Konsep destinasi ini adalah bisa melihat Gunung Merapi dan Merbabu. Ketika berada di Pelataran Puncak Harga, wisatawan ada di ketinggian 1.200 mdpl.
Ketep Pass ada di dataran tertinggi di tengah-tengah dua gunung di atas. Tempat ini biasa digunakan untuk melihat pemandangan kedua Gunung Merapi dan Merbabu.
"Untuk wisata edukasi ada museum dan bioskop. Kita punya film edukasi, rata-rata diminati pelajar yang menceritakan Merapi meletus hingga mitigasi. Gunungnya bersifat bagaimana ada di situ. Film kedua, dokumenter yang terjadi letusan 2010 yang diminati umum," urai Edward.
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!