Jalur klasik pendakian via Singolangu diyakini sebagai Petilasan Raja Brawijaya. Jalur Singolangu yang berada di Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan Magetan ini merupakan jalur klasik yang sudah ada sejak tahun 1980. Namun sejak 32 tahun terakhir jalur ini ditutup. Apa alasannya?
"Jalur ini sudah ada sejak sekitar tahun 1980-an, sudah dibuka jalur ini. Namun sekitar 32 tahun lalu ditutup," kata Ketua pos pendakian jalur Singolangu, Nuryanto, kepada detikcom Rabu (24/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini jalur spiritual. Namun sekitar tahun 1987 tutup, pernah ada pendaki yang hilang," ujarnya.
Kini sebanyak 40 pemuda dari Dusun Singolangu melakukan pendakian serta membersihkan jalan setapak yang mulai tertutup semak. Jalur mulai dibuka untuk umum 5 Mei 2019 lalu dan bulan pertama telah dilalui 300 pendaki.
"Pada 5 Mei kemarin, jalur klasik Singolangu diresmikan dengan melakukan pendakian massal. Ada 300 pedaki melakukan pendakian dari jalur sini," jelasnya.
Hingga saat ini jalur pendakian petilasan Raja Brawijaya telah dilalui lebih dari seribu pendaki baik lokal maupun luar daerah. Tertarik mau coba jalur ini?
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol