Selain itu, terdapat lomba mengumpulkan sampah plastik untuk menjaga kebersihan Pantai. Ketua Pelaksana GRFT, Amri Santoso mengatakan, bahwa GRFT adalah turnamen memancing ikan dari atas tebing Pantai. Menurutnya, turnamen yang diinisiasi Handayani Rock Fishing (HRF) ini sudah memasuki kali kedua dalam penyelenggaraannya.
"Untuk pesertanya ada 104 tim, mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terus setiap tim itu terdiri dari 4 orang," katanya saat ditemui di Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Minggu (28/7/2019) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, nantinya mereka akan mancing di 104 spot mancing mulai kemarin Sabtu (27/7) sore sampai siang ini. Semua spot itu berupa tebing pantai yang tersebar dari Kecamatan Girisubo sampai Kecamatan Panggang," katanya.
![]() |
Lanjut Amri, pemilihan spot berupa tebing Pantai bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal itu karena Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak spot memancing ikan dari atas tebing, meski berisiko, Amri memastikan spot tersebut aman saat digunakan turnamen.
"Spot mancing itu sudah kami survei dan dipastikan aman saat digunakan lomba, kami juga tempatkan 1 pengawas dan 1 porter untuk setiap spot," ucap Amri.
"Kami tempatkan 1 pengawas dan 1 porter untuk setiap spot karena untuk mencapai spot mancing itu medannya cukup sulit, selain itu untuk menjamin keamanan para peserta," sambung Amri.
Lebih lanjut, Amri mengakui bahwa selain sebagai ajang silaturahim antar pemancing, GRFT ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan menjaga kelestarian spot rock fishing di Gunungkidul.
"Karena itu, selain lomba mancing, kami juga adakan lomba mengumpulkan sampah plastik di setiap spot yang digunakan peserta. Jadi setiap tim akan mengumpulkan sampah plastik, terus nanti ditimbang dan yang paling berat akan mendapat hadiah 1 sepeda," katanya.
![]() |
"Harapannya dengan lomba mengumpulkan sampah plastik ini memicu setiap orang untuk menjaga kelestarian Pantai, khususnya spot-spot mancing di Gunungkidul.
Salah seorang peserta GRFT, Heri Susanto mengatakan, bahwa ini adalah kali kedua ia mengikuti turnamen rock fishing di Gunungkidul. Lanjut Heri, ia tertarik mengikuti turnamen tersebut karena memiliki tantangan tersendiri, terlebih ia telah menekuni hobi memancing sejak lama.
"Yang bikin seru itu spotnya diundi, jadi ada tantangan tersendiri mas. Contohnya ada yang biasa mancing di tebing Pantai Kesirat terus di turnamen ini dapat spot di Pantai Woh Kudu, itu membuat kita harus cepat menyesuaikan dan mencari umpan yang pas biar dapat ikan," katanya.
"Seperti saya tadi dapat spot di Pantai Krakal, tepatnya di sebelah barat patung ikan padahal belum hafal daerah sana, kan mau tidak mau harus putar otak biar bisa dapat ikan di sana (tebing Pantai Krakal)," imbuh Heri.
![]() |
Meski tidak berhasil memperoleh ikan berukuran besar, pemancing asal Bantul ini mengaku cukup puas dengan hasil pancingannya. Mengingat ia belum terbiasa memancing ikan di sekitaran Pantai Krakal.
"Saya tadi hanya dapat beberapa ikan kakap merah sama ikan mrisi, tapi ukurannya tidak terlalu besar," ucapnya.
Kendati harapan untuk menjuarai turnamen tersebut telah pupus, Heri mengaku tidak kcewa. Hal itu karena ia bisa bertemu dengan para pemancing lain, khususnya yang berasal sari luar DIY.
"Juara itu bonus mas, yang penting hobi tersalurkan dan sekalian silaturahim antar pemancing. Karena ketemu pemancing lain sama saja dengan menambah saudara," kata Heri.
![]() |
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!