Menurut ibu asal Jakarta tersebut, dia memang sengaja menyertakan anaknya itu bertujuan ingin mengenalkan lari lintas alam sejak dini. Lainnya, agar anak kandungnya bernama Ragnala Tambora Anjani itu akan jadi penerusnya.
"Saya memang sangat suka olahraga ekstrem, terutama lintas alam di pegunungan," tutur Kristine Sihotang, ibu balita tersebut, kepada detik.com di sela acara di Ijen, Minggu (4/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan tahun lalu saya berhasil naik podium dalam trail runner Gunung Tambora 320K, serta beberapa even serupa lainnya," kata Kristine.
![]() |
Kristine mengaku, even di Pegunungan Ijen ini memang memang membutuhkan penanganan ekstra dalam lari beserta anak semata wayangnya tersebut. Sebab, cuaca di kawasan ini terbilang sangat dingin.
"Kalau medannya sih di sini relatif. Tapi dinginnya lumayan ekstrem. Sehingga saat lari saya sambil mendekapnya, biar gak dingin," pungkas Kristine.
Pantauan detikcom, dalam Kristine bersama anaknya yang masih berusia 5 bulan tersebut mengikuti kategori Coffee Plantation Trails 10K. Di kelas ini para perserta hanya menempuh jarak 10 kilometer.
Dalam rute ini peserta menyusuri jalanan berbatu di perkebunan kopi milik PTPN XXII. Kendati ada beberapa titik yang melintasi jalan beraspal menuju Kawah Ijen.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!