Traveler mesti waspada saat bertualang di alam liar, siapa tahu itu adalah habitat ular. Kamu harus tahu jenis-jenis ular yang dapat mematikan korbannya. Dilansir dari beberapa sumber oleh detikcom Jumat (9/8/2019) berikut 10 ular yang memiliki racun mematikan di dunia:
Ular Derik
Foto: (iStock)
|
Ciri khas yang dimiliki ular ini adalah ia dapat menggoyangkan ekornya dan menimbulkan suara derik yang keras bila digetarkan. Panjangnya bisa mencapai 2,2 m, ular ini hidup di gurun atau padang rumput kering. Tetapi, beberapa rattlesnake juga hidup di dekat perairan. Rattlesnake memakan kelinci dan tikus, membunuh mangsanya dengan menyuntikan bisa pada mangsanya dan dapat menyerang sejauh 2/3 dari panjang tubuhnya.
Racun ular derik dapat membuat otot korbannya menjadi lemah, sulit melihat, berbicara bahkan bernapas. Jika tidak diberikan pertolongan medis, korbannya akan mengalami kematian.
Kobra India
Foto: (iStock)
|
Ular ini adalah salah satu spesies ular yang banyak menimbulkan kasus gigitan mematikan di India. Kobra India hidup di wilayah yang lembab, mulai dari hutan, perkebunan, daerah pertanian dan tempat perikanan.
Dalam situasi terganggu, ular ini akan mengangkat tubuh bagian depan, mengembangkan tudungnya, lalu menyemburkan bisa ke arah mata pengganggunya. Jika masih merasa terganggu, ular ini akan menggigit. Gigitannya dapat memberikan racun dalam jumlah besar kepada mangsanya. Racun ini memengaruhi sistem saraf pusat korban yang mengakibatkan rasa sakit yang parah. Dimulai dari penglihatan yang kabur, vertigo, kantuk, lumpuh yang berakhir dengan koma dan kematian yang disebabkan oleh kegagalan pernapasan.
Black Mamba
Foto: (iStock)
|
Panjang tubuh ular ini mencapai 3,5 m, hidup di padang rumput yang ditumbuhi pepohonan dan semak. Ular ini aktif pada siang hari dan terkadang tidak jauh dari pemukiman manusia.
Saat memakan mangsanya, Black Mamba menyuntikan bisa dan membiarkan mangsanya mati, lalu baru memakannya. Ular dengan nama ilmiah Dendroaspis polylepis ini bisa melumpuhkan sistem pernapasan. Manusia yang terkena racun ini akan mengalami kelumpuhan hingga kematian.
Tiger Snake
Foto: (iStock)
|
Ular Harimau atau Tiger Snake tahan akan iklim yang dingin. Jika terganggu, ular ini akan memipihkan tubuhnya, mendesis, lalu menyerang. Total panjang ular ini mencapai 1,2 m. Warnanya oranye coklat, hitam pekat. Ular ini dapat ditemukan di lingkungan pesisir, lahan basah, dan anak sungai.
Racun yang dimiliki oleh ular harimau dapat melumpuhkan saraf secara total dan mengakibatkan pendarahan dan sakit di kaki dan leher hingga menyebabkan kelumpuhan. Makanan Tiger Snake adalah kadal, burung dan mamalia kecil seperti tikus.
Blue Krait atau Ular Weling
Foto: (iStock)
|
Di Jawa sebutannya adalah Ular Weling. Ukuran Blue Krait tidak terlalu panjang, hanya 100 cm dengan panjang maksimal 155 cm. Blue Krait dapat ditemukan di wilayah berbukit dan bergunung, hidup di dataran rendah yang lembab dan kering bahkan perkebunan dan lahan pertanian pemukiman.
Saat mematuk mangsa, Blue Krait akan merusak jaringan saraf mangsanya yang berakhir dengan kelumpuhan. Gigitannya tidak memberikan rasa sakit yang berlebihan tetapi akan berakibat fatal.
Eastern Brown Snake
Foto: (iStock)
|
Biasanya Eastern Brown Snake bersembunyi di lubang dan batu besar. Racun yang dimiliki eastern brown snake atau yang memiliki nama imiah Pseudonaja textilis ini dapat menyebabkan hipotansi, kolaps, pendarahan hebat hingga jantung yang berhenti. Gejala umum yang dialami yaitu mual, muntah, berkeringat dan sakit perut.
Death Adder
Foto: (iStock)
|
Warnanya bervariasi, tergantung pada lokasi mereka. Ular ini tidak berburu, tapi hanya menunggu mangsa yang lewat di depannya. Dengan menggerak-gerakan ekornya yang menyerupai cacing yang akan menarik perhatian mangsa dan secepat kilat Death Adder akan mematuk mangsanya.
Serangan ular ini mencapai 0,15 detik. Gigitan ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada awalnya dan berakhir dengan kematian karena penutupan pernafasan total dalam 6 jam. Anggota Brimob di Mimika menjadi korban ular ini.
Kobra Filipina
Foto: (iStock)
|
Kobra Filipina hidup di dataran yang rendah. Biasanya ular ini ditemukan di hutan, ladang terbuka, padang rumput, ladang pertanian dan pemukiman manusia.
Racun yang dimiliki kobra Filipina atau yang memiliki nama ilmiah Naja philippinensis ini, dapat memengaruhi fungsi pernapasan dan dapat menyebabkan neurotoksitisas dan kelumpuhan pernapasan, mengganggu transmisi sinyal syaraf.
Indland Taipan
Foto: (iStock)
|
Racun yang terdapat pada ular ini bersifat neurotoksin. Bisa racun yang lebih kuat dari ular kobra ini sangat berbahaya dan dapat merusak saraf dan dapat membunuh hanya dengan setetes racun saja.
Ular Laut Belcher
Foto: (iStock)
|
Satu tetes racun ular ini dapat membunuh lebih dari 150 orang! Dengan beberapa miligram racun yang dimilikinya dapat membunuh 1.000 orang.
Ular laut yang berukuran 50 cm sampai 1 meter ini terdapat di Filipina, perairan Maluku Utara dan Selatan serta Oseania. Badannya berwarna belang-belang cokelat pasir dan pucat, Hydrophis belcheri memiliki ekor pipih.
Halaman 2 dari 11
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!