"Alhamdulillah devisa kita, saya katakan melampaui target, targetnya (tahun 2018) sekitar US$ 17 Miliar (US dollar) tercapainya 19,3 Miliar US dollar," kata Arief disela-sela kunjungan kerja Menteri Pariwisata RI ke Yogyakarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Jumat (23/8/2019).
Berkaca dari tahun lalu, Arief optimis target devisa dari sektor pariwisata senilai US$ 20 Miliar akan tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk jumlah kunjungan wisata tahun ini, Arief menargetkan belasan juta. Namun, ia lebih memprioritaskan upaya mencapai target devisa senilai US$ 20 Miliar.
"Untuk kunjungan wisatawan, proyeksi tahun ini kira-kira 18 juta. Jadi kita targetnya ada 2 ya, 1 kunjungan dan yang 1 devisa, dan ultimatenya itu devisa. Alhamdulillah devisanya tercapai, kunjungannya kira-kira tercapai 90 persen tahun ini," kata Arief.
Diketahui bersama, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencatat devisa yang disumbangkan dari sektor pariwisata Indonesia tahun 2018 tembus US$ 19,29 miliar atau hampir mencapai target US$ 20 miliar yang dicanangkan Presiden Jokowi di tahun 2019.
Data itu berasal dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) berdasarkan BPS, tahun 2018 ditutup dengan angka capaian 15,8 juta. Lalu spending atau belanja mereka selama berwisata dan berada di tanah air sebesar US$ 1.220 per kepala per kunjungan atau ASPA (average spending per arrival).
"Greget dan antusiasme industri pariwisata nasional sudah terasa dalam 4 tahun ini! Semakin hidup dan bergairah! Itu menunjukkan bahwa bisnis di sektor pariwisata semakin menemukan bentuknya, makin merata makin menyejahterakan banyak pihak," ungkap Didien Djunaedi dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2019).
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum