BOB telah membangun area Glamping atau Glamorous Camping De'Loano di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Purworejo, Jawa Tengah. Untuk memaksimalkan potensi wisata tersebut, puluhan warga di daerah otoritatif pun mengikuti pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas kompetensi di lingkungan BOB. Kegiatan ini penting sekali, karena sekarang ini kita kalau mau jadi pemain global ya harus ikut aturan global atau standar internasional," kata Direktur Pemasaran Pariwisata BOB, Agus Rochiyardi, ketika ditemui detikcom di area Glamping De Loano, Sabtu (31/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan glamping ini diharapkan mampu memicu pertumbuhan wisata dan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk terus mengembangkan, diperlukan atraksi yang beraneka ragam dengan standar internasional. Atraksi merupakan kegiatan nontidur. Wisatawan akan melakukan kegiatan baik di dalam destinasi maupun di luar.
(Rinto Heksantoro/detikcom) |
Untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada, BOB bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung merangkul warga masyarakat di daerah otoritatif dengan memberikan pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan di area glamping tersebut antara lain pengelolaan pameran dan pengolahan serta penyajian kopi.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan masyarakat desa sekitar zona otoritatif mampu mempromosikan produk-produk lokal yang menjadi ciri khas desanya seperti kopi, madu, gula semut, teh, keripik, dan lain-lain. Materi yang dibahas dalam pengelolaan pameran antara lain tahapan perencanaan penyelenggaraan pameran, studi kasus penyelenggaraan pameran dan K3 (keselamatan, kesehatan, kesejahteraan) dalam penyelenggaraan event.
Selain pelatihan pengelolaan pameran, juga diberikan materi pengelolaan serta penyajian kopi. Diharapkan dengan pelatihan ini masyarakat desa sekitar zona otoritatif lebih kreatif mengolah, mengemas dan menyajikan kopi untuk meningkatkan atraksi wisata di desa sekitar.
(Rinto Heksantoro/detikcom) |
"Materi yang disajikan dalam pelatihan pengelolaan kopi ini yaitu tentang pengetahuan usaha makanan dan minuman, penanganan peralatan berdasar K3, pelayanan prima, dan penyajian kopi yang baik," paparnya.
Adapun narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini antara lain Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung hingga Komunitas Kopi Nusantara Chapter Yogyakarta. BOB juga menggelar Talkshow Borobudur Highland.
Tujuan talkshow ini adalah untuk membahas, menginformasikan kepada masyarakat dan mempromosikan destinasi pariwisata, khususnya di wilayah Perbukitan Menoreh. Juga mereka ingin menggangkat kopi sebagai salah satu daya tarik wisata.
(Rinto Heksantoro/detikcom) |
Sementara itu, Ida Yureni (37) salah satu peserta mengaku mendapatkan ilmu yang sangat berguna dalam pelatihan itu. Ia berharap ke depan ilmu tersebut dapat diterapkan untuk menunjang kemajuan lingkungan terutama meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Baru pertama ikut pelatihan seperti ini. Ilmunya sangat berguna buat kemajuan dan eksplor produk kami. Di rumah kan bikin batik baru seminggu ini. Tadi diajari metode pemasaran dan kiat-kiat produksi juga. Harapannya produk kami dikenal lebih luas, masyarakat bisa menikmati hasilnya dan bisa meningkatkan ekonomi," ucapnya.
(msl/aff)












































(Rinto Heksantoro/detikcom)
(Rinto Heksantoro/detikcom)
(Rinto Heksantoro/detikcom)
Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca
Alih Fungsi Lahan Jadi Kebun di Hutan Gunung Sanggabuana Bisa Berpotensi Buruk