Niat Liburan, Turis Ini Malah Tekor Rp 24 Juta Karena Kuku Patah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Niat Liburan, Turis Ini Malah Tekor Rp 24 Juta Karena Kuku Patah

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Jumat, 06 Sep 2019 07:20 WIB
Ilustasi gunting kuku (Thinkstock)
Honolulu - Turis cewek ini nasibnya sial sekali. Niat hati mau liburan di Hawaii, tapi dia malah tekor sampai Rp 24 juta buat berobat karena kuku tangannya patah.

Rachel Minaway (32), turis cewek dari Australia harus menahan keinginannya buat liburan keliling Hawaii karena mesti menjalani perawatan medis. Kukunya patah karena kejepit kompartemen kecil yang ada di dekat tuas persneling mobil.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (6/9/2019), Rachel segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Kondisi kukunya cukup parah karena patah dan berdarah-darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita bermula ketika Rachel baru saja tiba di Hawaii. Bersama temannya, dia menyewa sebuah mobil untuk berkeliling pulau cantik itu. Karena tidak tahu jalan, dia membawa GPS portable yang diletakkannya di kompartemen kecil di dekat tuas persneling mobil.

BACA JUGA: Tagihan Rumah Sakit Rp 1 M, Gadis Ini Tak Bisa keluar dari Dubai

Karena kurang berhati-hati, Rachel terjepit kompartemen itu dengan cukup keras. Setelah kejadian itu, Rachel menyadari ada yang salah dengan kuku tangannya.

"Aku pikir itu bukanlah masalah besar, semua juga pernah mengalaminya. Tapi tanganku sangat sakit, dan kami berpikir, ok kami harus ke Medical Centre," kata Rachel seperti dikutip dari News Australia.

Sesampainya di rumah sakit, dokter menyebut kuku tangan Rachel yang patah harus dipotong. Rachel pun setuju dan dia pun diberi bius lokal agar tidak kesakitan. Tapi tetap saja, rasa sakit itu tak tertahankan dirasakan Rachel.

Setelah tindakan medis dan konsultasi dokter selesai, betapa terkejutnya Rachel ketika melihat tagihan rumah sakitnya. Untuk tindakan medis sederhana seperti memotong kuku dan merawat luka, Rachel ditagih sebesar AU$ 1.200 (setara Rp 11,5 juta).

BACA JUGA: Asuransi Perjalanan yang Sering Dilupakan Wisatawan

Padahal saat itu Rachel baru saja sampai dan bahkan belum check in ke hotel, tapi pihak rumah sakit tidak mau tahu dan meminta Rachel membayar saat itu juga. Akhirnya Rachel pun membayarnya.

Berbulan-bulan setelah kejadian itu, rupanya Rachel masih mendapat email invoice lagi dari pihak rumah sakit yang sama di Hawaii, dengan total mencapai AU$ 2.500 (sekitar Rp 24 juta) untuk pengobatan kukunya yang patah.

Rachel pun protes karena merasa sudah membayar. Rupanya pihak rumah sakit menyebut bahwa tagihan itu untuk hal yang lain.

"Saya sangat marah. Saya lagi hamil 6 bulan saat itu. Mereka selalu menemukan hal baru untuk menagih saya. Saya merasa menyesal memberikan alamat email kepada mereka," kata Rachel.

Amerika Serikat memang terkenal mahal soal biaya medis. Butuh ratusan juta untuk perawatan selama seminggu di Intensive Care Unit (ICU) Amerika. Belum lagi untuk menyewa Ambulance Udara bila terjadi kecelakaan di daerah yang sulit dijangkau kendaraan.


(wsw/aff)

Hide Ads