Dikenal sebagai paru-paru dunia, hutan hujan tropis Amazon yang melingkupi sebagian besar Brasil dan negara Amerika Latin kembali menunjukkan kebesarannya.
Baru-baru ini sekelompok peneliti gabungan dari sejumlah institusi pendidikan dunia kembali menemukan sebuah pohon yang didapuk sebagai tertinggi di Amazon. Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Kamis (19/9/2019), penemuan itu pun digawangi oleh Eric Gorgens dan Diego Armando da Silva seperti diberitakan media Newsweek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya pohon dari spesies tersebut diprediksi dapat tumbuh hingga 60 meter. Namun, nyatanya pohon tersebut dapat tumbuh melebihi perkiraan para peneliti.
Salah satunya bahkan memiliki tinggi hingga 88 meter atau lebih tinggi sekitar 30 meter dari pohon pemegang rekor sebelumnya. Diketahui, saat ini rekor pohon tertinggi masih diraih oleh California redwoods di AS setinggi 115,7 meter.
Di luar tingginya yang luar biasa, ternyata setiap Angelim vermelho juga ikut andil luar biasa dalam menyerap karbon di bumi. Bayangkan, setiap Angelim vermelho dapat menyerap hingga 40 ton karbon. Setara dengan total karbon yang dapat dihisap oleh 300 hingga 500 pohon kecil. Sementara keberadaannya hanya memakan area sekitar 20 pohon saja.
Penemuan itu pun disebut begitu menakjubkan, terlepas dari kemungkinan akan keberadaan pohon raksasa lain dengan tinggi yang lebih fantastis.
Namun, keberadaan Angelim vermelho dan hutan hujan tropis Amazon pun kian terancam oleh kondisi politik Negara Amerika Latin yang menaunginya. Belum lagi kebakaran yang beberapa waktu lalu sempat membumihanguskan sebagian Hutan Amazon.
Hanya satu yang pasti, traveler harus menjaga keberlangsungan hutan hujan tropis tersebut. Termasuk yang ada di Indonesia.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour