Sudah Tahu? Motif Macan Tutul bagaikan Sidik Jari Manusia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sudah Tahu? Motif Macan Tutul bagaikan Sidik Jari Manusia

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Selasa, 24 Sep 2019 14:20 WIB
Macan Tutul. (Foto: Dok Taman Nasional Gunung Halimun Salak)
Sukabumi - Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) adalah kawasan hutan hujan tropis terbesar di Pulau Jawa. Dengan luas 87.699 hektar TNGHS dihuni berbagai spesies langka, salah satunya Macan Tutul Jawa atau dikenal dengan sebutan Panthera pardus Melas.

Untuk memantau populasi hewan tersebut, Balai TNGHS seringkali melakukan pemantauan di beberapa lokasi melibatkan sejumlah pakar di bidang geologi dan konservasi. Resort Cikaniki Balai TNGHS di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ditetapkan sebagai lokasi khusus yang berfungsi sebagai area kontrol.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah populasi hewan langka tersebut. Menurut informasi Petugas Pengendali Ekosistem Hutan Wardi Septiana, bersumber pada data hasil Camera Trap tahun 2016 ada 68 individu macan tutul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Untuk jenis satwa ini, tidak ada data yang pasti atau absolut semua yang ada saat ini masih berdasarkan pada dugaan semua. Tidak ada yang bisa memastikan berapa jumlah mereka di kawasan TNGHS," kata Senjaya Baru, Pengendali Ekosistim Hutan (PEH) pada urusan Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS, kepada detikcom, Senin (23/9/2019).

Sudah Tahu? Motif Macan Tutul bagaikan Sidik Jari ManusiaFoto: (Istimewa/Camera Trap/Dok Taman Nasional Gunung Halimun Salak)

Pantauan itu sendiri didapat berdasarkan data camera trap. Disebutkan bahwa sosok macan tutul yang tertangkap alat tersebut bisa teridentifikasi lewat motif pada tubuhnya. Seperti halnya sidik jari manusia, motif ini rupanya berbeda pada masing-masing macan tutul. Walhasil, penampakan motif pun bisa mengestimasi jumlah macan tutul di sana.




Macan tutul juga diketahui sebagai spesies yang nocturnal. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu siang untuk tidur di atas pohon besar dan menjadi sangat aktif menjelang petang dan akan terus berburu di malam hari sampai menjelang pagi.

"Pada umumnya Macan Tutul mencari mangsa pada senja hingga malam hari, jarang mereka berburu pada siang hari. Waktu aktif Macan Tutul mengadakan perburuan adalah antara pukul 15.00 sampai 20.00 dan antara pukul 03.00 sampai 06.00, jadi tidak selalu dalam keadaan gelap," lanjut pria yang akrab disapa Kang Jaya tersebut.

Hasil penelitian yang pernah dilakukan di TNGHS menggunakan Camera trap menunjukkan bahwa waktu aktif macan berfluktuasi sesuai dengan kondisi habitatnya. Waktu aktif macan yang diketahui di TNGHS adalah pagi jam 6:00 - 9:00 serta sore hari jam 15:00-18:00 WIB. Aktivitas macan paling rendah pada siang hari, setelah jam 9:00 hingga sebelum jam 15:00 WIB.





(sya/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads