Pulau yang satu ini bisa dibilang unik. Selain kental dengan adat istiadat, Pulau Miangas di Kabupaten Talaud, Sulut ini juga sangat dekat dengan Filipina.
Pulau ini sudah memulai hubungan khusus dengan Filipina sejak dulu. Melalui perdagangan dan perkawinan, Miangas dan Filipina bagai saudara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem transaksi barter sudah dilakukan oleh Miangas dan Filipina demi kebutuhan hidup. Perbedaan mata uang juga menjadi salah satu alasannya.
Namun ternyata, sistem transaksi ini tak ditinggalkan begitu saja. Sampai sekarang, banyak penduduk Miangas dan Filipina yang berdagang dengan sistem barter.
![]() |
Biasanya sebelum penduduk Filipina datang, mereka akan lapor kepada Border Cross Station di Miangas. Dari stasiun ini akan diketahui barang-barang apa saja yang menjadi kebutuhan penduduk saat itu.
"Biasanya dari Miangas bawa parang, triplek, minuman soda, sampai minyak wangi," ujar Yapet Lupa, penjaga Border Cross Station Miangas.
Barang-barang tersebut dinilai memiliki kualitas tinggi dari Filipina. Sebagai gantinya, Filipina akan memasok bahan pangan, rokok, hasil laut sampai sabun.
Yang paling disukai warga Miangas adalah minuman soda. Rasanya soda yang sedikit lebih manis membuat minuman ini jadi barang barter paling banyak.
Masyarakat akan terlebih dahulu menghitung harga barang. Kemudian harga tersebut diubah ke dalam mata uang peso. Setelah diketahui nilainya, kedua belah pihak akan mempertimbangkan barang apa saja yang senilai.
Sebagian penduduk tak hanya mencukupi kebutuhan rumah tangganya saja. Lewat transaksi barter ini warung-warung kecil mereka tetap hidup. Pulau kecil ini tak punya pasar, semua langsung masuk ke dalam warung rumah.
![]() |
Transaksi ini tak selalu dilakukan. Penduduk Miangas yang mencari kebutuhan di Filipina biasanya menerima uang peso. Setelah semua barang habis terjual, mereka akan kembali membeli barang kebutuhan pribadi dengan uang peso.
"Kalau uangnya dibawa ke sini atau ditukar di sana nilainya turun. Jadi lebih baik dibelanjakan di sana. Orang Filipina yang ke sini juga sebaliknya," tutur Yapet.
Namun ini hanya berlaku untuk Miangas dan Filipina. Kalau sesama penduduk, semua transaksi dilakukan dengan menggunakan rupiah.
Untungnya, transaksi di Miangas kini lebih mudah dengan adanya Bank BRI. Sebagai satu-satunya bank di Miangas, masyarakat bisa tarik uang dengan mudah.
detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan.
Ikuti terus berita tentang ekspedisi di pulau-pulau terdepan Indonesia di tapalbatas.detik.com!
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan