Dalam penelitian situs hunian prasejarah di Danau Sentani bagian barat, masyarakat yang sedang membersihkan saluran air di rawa-rawa sagu, Kampung Toware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua menangkap seekor buaya endemik Danau Sentani. Buaya ini pun sudah dibilang langka.
"Buaya Sentani atau juga disebut buaya Nugini (Crocodylus novaeguineae) sudah langka, jarang dijumpai," kata peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto kepada detikcom, Kamis (3/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari menjelaskan, spesies buaya ini memiliki kebiasaan bersarang di tempat yang ternaung, seperti di dasar pohon sagu dan dekat dengan kubangan air. Sekali bertelur betina mengeluarkan 27 sampai 45 telur.
"Buaya Nugini terutama memakan ikan, namun juga merupakan pemakan oportunistik dan akan memangsa avertebrata dan vertebrata air, termasuk katak, ular, biawak dan burung," terangnya.
![]() |
Pada buaya Nugini, di antara tengkorak dan leher terdapat sisik-sisik kecil, serta sebaris 4 atau 6 perisai yang agak besar dan miring letaknya. Petak-petak tanduk atau sisik pada perut buaya Nugini berukuran lebar dengan jumlah sedikit.
"Selain dijumpai di Danau Sentani, buaya Nugini juga terdapat di Sungai Sepik, Papua Nugini," ujar Hari.
(Halaman selanjutnya, tengkorak buaya Nugini sebagai perhiasan rumah)
Tengkorak Buaya Nugini
Foto: (iStock)
|
"Panjang total buaya Nugini bisa mencapai 3,3 meter," ungkap Hari.
Hari menjelaskan fakta yang mengejutkan. Dalam budaya masyarakat Papua yang menetap di sekitar Danau Sentani, tengkorak buayanya digunakan sebagai perhiasan rumah.
"Dalam budayanya, pada masa lalu oleh masyarakat Sentani, tengkorak buaya Nugini digunakan sebagai perhiasan rumah," jelas Hari.
Menurut Hari, keberadaan buaya Nugini di Danau Sentani saat ini sangat sulit dijumpai. Sebab, habitatnya sudah berubah menjadi pemukiman atau terkena pelebaran jalan raya Sentani.
BACA JUGA: Penemuan Langka di Papua: Ikan Kepala Buaya
Halaman 2 dari 2
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol