Ada Kebakaran Hutan, Jalur Pendakian Gunung Tambora Masih Aman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Kebakaran Hutan, Jalur Pendakian Gunung Tambora Masih Aman

Faruk Nickyrawi - detikTravel
Kamis, 10 Okt 2019 10:45 WIB
Ada Kebakaran Hutan, Jalur Pendakian Gunung Tambora Masih Aman
Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Dompu - Taman Nasional Gunung Tambora tidak menutup jalur pendakian meskipun kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan tersebut masih terjadi.

Keputusan tersebut diambil TN Tambora karena kondisi kawasan yang terbakar tidak berbahaya atau dipandang masih aman untuk aktivitas pendakian.

Kawasan yang terbakar di Gunung Tambora rata-rata terjadi di bawah jalur aman atau dibawa pos-pos pendakian yang lokasinya berdekatan dengan lahan pertanian warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Untuk saat ini dipandang belum perlu menutup jalur pendakian karena masih dalam batas aman untuk para pendaki," kata KTU Balai TN Tambora Deny Rahardy pada detikcom Kamis (10/10/2019).

Berdasarkan hasil rekapan TNGT, luas kawasan gunung Tambora yang terbakar mencapai 20 hektare. Daun kering dan sabana yang mudah terbakar ditambah angin kencang menjadi penyebab kebakaran hutan dan lahan gunung Tambora.

(halaman selanjutnya: Kebakaran akibat Percikan Api Lahan Petani)

Kebakaran akibat Percikan Api Lahan Petani

Foto: (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Deny juga menyebutkan bahwa kebakaran hutan di kawasan Gunung Tambora diduga kuat terjadi karena percikan api dari aktivitas masyarakat yang membersihkan lahan pertanian.

"Motif terbakar itu terjadi karena kemarau panjang dan didukung melimpahnya bahan bakar berupa savana yang mengering, daun di lantai hutan dan dipicu oleh api yang tertiup angin akibat aktivitas masyarakat membersihkan lahan di sekitar Taman," ucapnya.

Deny juga menyebut, hembusan angin kencang dan kondisi cuaca panas yang sedang melanda turut membuat kebakaran cepat meluas di kawasan tersebut. "Kebakaran tersebut lebih cepat meluas karena faktor angin yang cukup kencang di areal savana yang terbuka."


Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang bisa saja terjadi setiap saat, petugas TN Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api, dan TNI Polri juga sudah terus bersiaga di lokasi kawasan.

"Petugas BTN Tambora dan masyarakat peduli api dan masyarakat mitra Polhut selalu standby di lapangan lengkap dengan sarana pemadaman Karhutla," ungkap Kepala BTN Tambora, Murlan Dameria Pane, Selasa (08/10/2019).

Halaman 2 dari 2
Deny juga menyebutkan bahwa kebakaran hutan di kawasan Gunung Tambora diduga kuat terjadi karena percikan api dari aktivitas masyarakat yang membersihkan lahan pertanian.

"Motif terbakar itu terjadi karena kemarau panjang dan didukung melimpahnya bahan bakar berupa savana yang mengering, daun di lantai hutan dan dipicu oleh api yang tertiup angin akibat aktivitas masyarakat membersihkan lahan di sekitar Taman," ucapnya.

Deny juga menyebut, hembusan angin kencang dan kondisi cuaca panas yang sedang melanda turut membuat kebakaran cepat meluas di kawasan tersebut. "Kebakaran tersebut lebih cepat meluas karena faktor angin yang cukup kencang di areal savana yang terbuka."


Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang bisa saja terjadi setiap saat, petugas TN Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api, dan TNI Polri juga sudah terus bersiaga di lokasi kawasan.

"Petugas BTN Tambora dan masyarakat peduli api dan masyarakat mitra Polhut selalu standby di lapangan lengkap dengan sarana pemadaman Karhutla," ungkap Kepala BTN Tambora, Murlan Dameria Pane, Selasa (08/10/2019).

(krs/msl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads