Sedih, 150 Hektar Hutan di Gunung Rinjani Terbakar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sedih, 150 Hektar Hutan di Gunung Rinjani Terbakar

Harianto Nukman - detikTravel
Jumat, 11 Okt 2019 17:45 WIB
Kebakaran hutan di Gunung Rinjani (Instagram BTNGR)
Jakarta - Kebakaran hutan terjadi di lereng puncak selatan Gunung Rinjani. Sekitar 150 hektar lahan habis dilalap api.

"Kebakaran diduga terjadi akibat aktivitas alam berupa pergesekan longsoran batu dari puncak selatan Rinjani, sehingga menimbulkan percikan api dan membakar rumput savana," kata Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah II BTNGR, Benediktus Rio Wibawanto saat dimintai konfirmasi, Jumat (11/10/2019).

Kebakaran hutan itu terjadi pada hari Jumat 4 Oktober 2019 sekitar pukul 11.00 Wita. Petugas TNGR pada Resort Kembang Kuning mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa telah terjadi kebakaran hutan di Lereng Puncak Selatan Rinjani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang melihat asap membumbung tinggi melaporkan tampak jelas dari Desa Timbanuh, Kabupaten Lombok Timur.

BACA JUGA: Kebotakan di Hutan Konservasi Gunung Rinjani

Petugas TNGR segera melakukan koordinasi dengan warga setempat untuk melakukan pemadaman kebakaran. Tim gabungan pun dibentuk dan berjumlah 20 orang berangkat menuju lokasi sekitar pukul 15.00 Wita.

Kondisi medan yang terjal dan sulit dilewati membuat waktu tempuh menuju lokasi sedikit terlambat. Tim sampai di lokasi yang terbakar pada keesokan harinya. Setelah sekian jam berjibaku, api kemudian berhasil dipadamkan.

Sedih, 150 Hektar Hutan di Gunung Rinjani TerbakarFoto: (Instagram BTNGR)


Berdasarkan hasil analisis BTNGR menyebut luas lokasi yang terbakar sekitar 150 hektar dengan vegetasi yang terbakar berupa rumput savana, pohon bakbakan, sentigi gunung, anggrek, picanium, dan pohon cemara.

BTNGR memberikan apresiasi atas informasi dan partisipasi semua pihak, sehingga upaya pemadaman segera dapat dilakukan dan kebakaran hutan tidak meluas.

"Waspada kebakaran hutan, mari gunakan api secara bijak dan terkendali agar hutan bebas dari kebakaran," imbaunya.




(aff/aff)

Hide Ads