5 Fakta Hagibis, Topan Ganas yang Mengancam Jepang

Tokyo - Topan Hagibis dikabarkan akan menerjang sebagian kawasan Jepang akhir pekan ini. Berikut fakta-fakta yang perlu diketahui dari topan ganas tersebut.

Topan Hagibis diperkirakan akan menerjang sebagian Jepang pada akhir pekan ini. Menurut Badan Meteorologi Jepang, topan dahsyat ini akan menerjang Kawasan Tokai atau Kanto esok hari.

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Jumat (11/10/2019), berikut beberapa fakta tentang Topan Hagibis yang dahsyat ini:

1. Akan jadi topan terbesar

Menurut Badan Meteorologi Jepang, Topan Hagibis akan jadi topan terbesar yang menerjang Jepang sepanjang 1 dekade terakhir. Mata badai Hagibis, diperkirakan sepanjang 55 mil atau kurang lebih sekitar 88 kilometer.

Diameternya sendiri diperkirakan akan mencapai 1.400 kilometer. Secara keseluruhan, Topan Hagibis akan lebih besar dari keseluruhan negara Jepang itu sendiri.

2. Topan dengan curah hujan terbanyak

Topan Hagibis akan jadi topan dahsyat dengan curah hujan tertinggi dalam 60 tahun terakhir. Soal kekuatan, Topan Hagibis akan jauh lebih besar dari Topan Dorian yang menerjang Bahama awal tahun ini.

Baca juga: #SaveJapan, Apa Ancaman yang Mengintai Jepang?

3. Kecepatan angin mencapai 240 km/jam

Topan Hagibis akan menyapu apa saja yang ada di depannya, dengan kecepatan angin mencapai 240 km per jam. Diperkirakan topan ini akan menghantam langsung kawasan Tokyo dan sekitarnya.

4. Akan sedahsyat Topan Ida di tahun 1958

Topan Hagibis diperkirakan akan sedahsyat Topan Ida yang menerjang wilayah Jepang di tahun 1958. Topan Ida menghantam Jepang dengan parahnya, mengakibatkan korban jiwa lebih dari 1.200 orang.

5. Banyak penerbangan yang dibatalkan

Akibat ancaman Topan Hagibis, banyak penerbangan maskapai ANA dan JAL yang dibatalkan. Ada kurang lebih 1.280 penerbangan maskapai tersebut yang sudah dibatalkan akibat topan ini.

Selain penerbangan, acara Grand Prix Formula 1 di Sirkuit Suzuka juga terpaksa harus dijadwalkan ulang. Sesi kualifikasi yang harusnya digelar pada Sabtu diundur jadi hari Minggu.


(wsw/wsw)