Festival berstandar internasional itu dibuka secara meriah, di kawasan Center Point of Indonesia (COI), kawasan Pantai Losari, Makassar, Jumat malam (11/10/2019). Event yang digagas mantan Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto ini telah memasuki tahun keempat.
Festival ini menggabungkan 8 item festival yang dimulai dengan huruf 'F', yaitu film, fashion, fusion music, folk, fiction writers, food & fruit, flora & fauna, dan fine art. Festival yang masuk dalam agenda pariwisata nasional Kementerian Pariwisata RI ini digelar selama 3 hari di kawasan reklamasi COI, Pantai Losari, Jumat sampai Minggu (11-13 September).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Festival ini dibuka dengan pertunjukan tari tradisional secara kolosal yang diikuti puluhan penari berbusana adat nusantara, seperti penari berpakaian adat Bali, pakaian adat suku Dayak, busana adat suku Toraja, dan suku Bugis. Ada juga pertunjukan musik dari musisi asal Jepang Hiroaki Kato di panggung utama di malam pembukaan festival F8 Makassar.
Selain itu ada pemutaran film Dendang Bantilang yang bernuansa kearifan lokal masyarakat Bugis-Makassar. Setelah musik dan film, pertunjukkan dilanjutkan fashion show. Model-modelnya menggunakan pakaian bermotif etnik suku-suku di Indonesia.
Acara Jumat malam ditutup dengan aksi panggung yang menarik dari band Cokelat. Edwin Marshal Syarif cs membawakan beberapa lagu hits-nya seperti Karma dan Bendera. Aksi panggung sang vokalis Jackline Rossy membuat penonton ikut berjingkrak di depan panggung yang berbentuk angka "8".
Menurut pejabat Kemenpar RI yang hadir di acara pembukaan, Tazbir, festival F8 merupakan aset pariwisata kota Makassar yang dapat menarik orang-orang dari luar datang ke Makassar dan memiliki konsep yang berbeda dengan event di daerah lain.
![]() |
"Kolaborasi 8 unsur ini jarang terjadi, konsepnya bagus dan ekonomi rakyat bergerak di sini, berapa ribu orang di sini yang merasa bahagia dari even ini, event F8 harus terus dikembangkan hingga makin membesar, makin banyak penonton, makin banyak sponsor," ujar Tazbir.
Sementara Ramdhan, sebagai penggagas kegiatan, festival F8 merupakan panggung kreativitas, kebudayaan, dan inovasi warga Makassar. Ia berharap di tahun 2020 mendatang kegiatan ini terus dilanjutkan hingga seluruh pendanaan event ini ditanggung pihak swasta sebagai sponsor, meski tanpa dukungan pemerintah.
"Ini bukan panggung politik, ini panggung kebudayaan, kami sangat bangga even ini masuk kategori Top-Ten even nasional, kita harapkan tahun 2020 nanti even ini pendanaannya seluruh ditanggung swasta," pungkas Ramdhan.
(mna/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!