Diberitakan oleh Badan Meteorologi Jepang, Topan Hagibis melintasi Jepang di akhir pekan dari, pada hari ini Sabtu (12/10/2019) sampai Senin (14/10) mendatang. Topan ini menerjang kawasan Kanto dan Tokai, termasuk kota-kota besar di sana seperti Tokyo dan Kanagawa.
Wisatawan pun diimbau untuk tetap berada di rumah atau dalam ruangan untuk menghindari topan. Di luar itu, isi sejumlah minimarket dan pusat perbelanjaan pun habis diborong oleh masyarakat. Tagar #savejapan pun berkumandang di dunia maya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memantau situasi terkini di sana, detikcom pun menghubungi salah satu WNI bernama Yohanes Brilianto yang tengah bekerja di Tokyo sebagai pengacara di sana via pesan singkat, Sabtu (12/10/2019). Dijelaskan olehnya, salah satu dampak utama adalah dihentikannya kereta yang merupakan moda transportasi utama di sana.
"Setelah jam 1 siang enggak. Service kereta stop dulu semua. Pagi masih ada orang (gak rame) yang keluar, tapi gak ada yang jalan-jalan," ujar pengacara yang kerap disapa Brili ini.
![]() |
"Topan Hagibis akan membuat jasa kereta tak tersedia di daerah Tokyo dan sekitarnya Sabtu ini," tulis NHK.
Pihak East Japan Railway pun telah membatalkan operasional kereta di sejumlah jalurnya yang menuju dan keluar Tokyo seperti Prefektur Shizuoka mulai dari pukul 09.00 waktu setempat.
Tak hanya itu, pihak JR East juga akan membatasi sejumlah kereta yang beroperasional di Tohoku, Yamagata, Akita, Hokuriku dan Joetsu Shinkansen dari pukul 11.00 waktu setempat.
Selain pihak JR East, operator kereta lain juga diketahui tengah mengumumkan rencana untuk menghentikan operasional keretanya demi keselamatan hingga kondisi membaik hari Minggu besok.
DI luar kereta, media online Asahi juga memberitakan sejumlah pembatalan pesawat menuju Jepang pada 12 Oktober atau hari Sabtu ini. Maskapai ANA misalnya, telah menghentikan sekitar 490 penerbangan domestik dan luar negeri sebagai akibat dari Topan Hagibis. Sementara maskapai Japan Airlines atau Jal telah membatalkan 513 penerbangan domestik dan 75 penerbangan internasional.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum