Topan Hagibis yang juga disebut 'topan super' menerjang Jepang bagian tengah dan timur sejak Sabtu (12/10) kemarin. Topan yang masuk dalam kategori super itu menewaskan setidaknya 31 orang, 15 orang hilang dan 180 orang terluka.
Hingga kini, pemerintah Jepang terus mengevakuasi warga yang terjebak dan mengungsi karena pemadaman listrik. Meski kabar terbaru, beberapa transportasi umum di Tokyo sudah berjalan normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (13/10) kemarin, heboh di sosial media perihal banjir di Jepang dampak Topan Hagibis. Yang bikin netizen salah fokus, adalah airnya yang bersih!
Salah satunya adalah seorang warganet Jepang dengan nama Twitter Mamy atau @KFMXmGcnE6PaHv4. Dia memposting sebuah foto suasana banjir dari balkon rumahnya.
![]() |
Ditelusuri detikcom, Mamy menyatakan bahwa dia tinggal di Nishijima, Suruga-ku, Shizuoka. Namun, tak sedikit warganet yang malah salah fokus dan mengomentari air banjirnya yang bening dan bebas sampah.
Tak hanya viral di Jepang, forum Facebook dan media TNN Channel 16 Thailand pun ikut meramaikan unggahan foto tersebut. Dijelaskan, kalau pemerintah setempat telah memberikan imbauan pada masyarakat di sana sekitar 3-4 hari sebelum Topan Hagibis tiba.
Dalam imbauannya, pihak Pemerintah Jepang meminta masyarakat di area terdampak untuk mengangkut sampah termasuk pot tumbuhan di lantai untuk menanggulangi sampah mengapung ke aliran sungai. Saluran air pun juga diimbau untuk dibersihkan, agar nantinya tak ada halangan apabila banjir bandang akibat Topan Hagibis tiba.
![]() |
Soal Kebersihan di Jepang Bukan Rahasia Lagi
Satu hal yang traveler rasakan saat liburan ke Jepang adalah soal kebersihan. Masyarakat Jepang memang dikenal dengan kebersihan yang tak main-main.
Bagi orang Jepang, kebersihan adalah suatu kebanggaan dan menyangkut harga diri mereka. Mereka tak mau dicap sebagai orang dan sebagai negara yang kotor, apalagi mereka sangat menjaga harga dirinya.
Sejak dini, anak-anak di Jepang diajarkan tentang kebersihan mulai dari di rumah, sekolah hingga lingkungan. Simpel saja, kalau lingkungan kotor bisa merusak pemandangan dan jadi sumber penyakit.
![]() |
Bahkan, tempat sampah di Jepang saja tersedia sampai 5 jenis. Sampai-sampai sampah untuk koran dan majalah saja ada tempat khususnya.
Apalagi selokan-selokan di Jepang, seolah suci dari sampah. Tidak ada sampah plastik dan lainnya yang menggenangi selokan-selokan di sana.
![]() |
Soal kebersihan Jepang, mari kita flashback pada perhelatan Piala Dunia 2018 lalu di Rusia. Suporter Jepang mencuri perhatian dengan aksi bersih-bersih sampah di stadion sepakbola.
Setiap habis pertandingan, pasti tersebar foto-foto atau video para suporter Jepang yang bersih-bersih sampah di stadion. Mereka membersihkan sampah-sampah berupa bungkus makanan, minuman dan sebagainya. Padahal, toh itu bukan sampah-sampah mereka juga.
Bukan itu saja, para pemain timnas Jepang juga melakukan hal serupa. Setelah pertandingan melawan Belgia, para pemain Jepang meninggalkan ruang ganti pemain dengan kinclong!
Maka tak heran, kalau saat banjir di Jepang tidak ada sampah yang merusak pemandangan.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol