Semarang Mau Tempatkan Seniman Angklung Jalanan di Tempat Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Semarang Mau Tempatkan Seniman Angklung Jalanan di Tempat Wisata

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Selasa, 15 Okt 2019 10:17 WIB
Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Seniman angklung jalanan menjamur di Kota Semarang, bahkan ke sejumlah traffic light. Agar tertib, Pemkot Semarang akan mengatur mereka main di tempat-tempat wisata.

Pembahasan menyangkut seniman angklung ini mulai menghangat ketika viral postingan terkait peralatan para pemain angklung yang rusak setelah ditertibkan Satpol PP Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi kemudian memanggil para seniman yang memiliki peralatan itu. Salah satu pemainnya, Acil, mengatakan satu set peralatan angklung mulai dari angklung hingga drum rusak bahkan beberapa harus beli baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Ya satu set rusak. Angklungnya ada patah," kata Acil di Balai Kota Semarang, Senin (14/10/2019).

Terkait alat yang rusak tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu berjanji untuk mengganti atau memperbaiki peralatan yang rusak. Ia juga meminta para seniman itu bersedia dirangkul Pemkot dan diatur agar tak melanggar Perda nomor 5 tahun 2017 tentang ketertiban umum.




"Yang penting sekarang solusi, yang rusak dibetulkan ke yang ahli, perbaikan saya yang ganti. Sekarang solusi bagaimana bisa main baik agar tidak mengganggu estetika kota," kata Hendi.

Dinas Pariwisata Kota Semarang, lanjut Hendi, akan membahas lebih lanjut hasil pertemuan dengan seniman jalanan itu. Hal ini karena Pemkot Semarang berencana menempatkan mereka di tempat wisata.




"Saya ingin mereka punya kesempatan main di lokasi tempat wisata di Semarang," pungkasnya.

Sementara itu menurut koordinator seniman jalanan angklung di Semarang, Didik Agus, saat ini ada sembilan kelompok seniman jalanan angklung di Kota Semarang. Ia juga menyambut baik gagasan pengaturan lebih jauh terkait lokasi tampil.

"Yang ada di data ada 9, di luar itu tidak tahu. Besok kita akan bertemu dinas kebudayaan membahas itu," pungkasnya.




(alg/krs)

Hide Ads