Tak Ada Destinasi Wisata Sleman yang Tutup gegara Letusan Merapi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Ada Destinasi Wisata Sleman yang Tutup gegara Letusan Merapi

Usman Hadi - detikTravel
Selasa, 15 Okt 2019 14:20 WIB
Penampakan Puncak Merapi dari Magelang pada hari ini. (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Sleman - Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih memastikan tidak ada destinasi wisata di Sleman yang ditutup gegara awan panas letusan Gunung Merapi. Ia memastikan destinasi wisata di sekitar Gunung Merapi masih aman dikunjungi.

"Sejauh ini (destinasi wisata di sekitar Gunung Merapi) aman untuk kunjungan wisata," jelas Sudarningsih kepada wartawan di Griya Seni Hj Kustiyah Edhi Sunarso, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa (15/10/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudarningsih menuturkan, peristiwa awan panas letusan dan guguran sudah sering terjadi di Gunung Merapi. Ia meyakinkan awan panas letusan yang terjadi kemarin tidak membahayakan. Pun hingga kini status Merapi juga belum berubah, tetap waspada.

"Apalagi kita sudah mengadakan pelatihan untuk semua driver-driver jeep wisata lava tour (Merapi) untuk mendownload (aplikasi) 'Jarak Aku dan Merapi'. Nah, nanti kalau itu ada peringatan-peringatan berarti memang itu harus segera turun (dari Merapi)," paparnya.

Tak Ada Destinasi Wisata Sleman yang Tutup gegara Letusan Merapi Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih. (Foto: Usman Hadi/detikcom)

Aplikasi 'Jarak Aku dan Merapi' telah diluncurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman beberapa waktu yang lalu. Aplikasi itu berfungsi untuk memberikan peringatan bila ada peningkatan status di Gunung Merapi.

"Nanti begitu ada peningkatan status (Merapi) HP-nya akan bergetar, otomatis ada peringatan. Jadi nggak usah teriak-teriak, HP-nya dia sudah bergetar.... Aplikasi ini sudah dipakai, cuma kita di sana sedang perbaiki untuk sinyalnya," terang Sudarningsih.




Meski tidak ada destinasi wisata yang ditutup gegara awan panas letusan, namun Sudarningsih mengimbau kepada mereka yang menikmati wisata minat khusus seperti jeep lava tour tetap berhati-hati. Mereka diminta untuk mematuhi instruksi petugas.

"Kita selama ini tetap untuk berpedoman pada informasi dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) dan BPBD, kalau beliau menyampaikan masih aman ya kita merekomendasikan aman," pungkas dia.





(msl/krs)

Hide Ads