Hutan di Gunung Rinjani Terbakar, Pendaki Diminta Waspada

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hutan di Gunung Rinjani Terbakar, Pendaki Diminta Waspada

Harianto Nukman - detikTravel
Jumat, 18 Okt 2019 14:50 WIB
Kebakaran hutan di Gunung Rinjani (dok BTNGR)
Lombok Timur - Kebakaran hutan kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Titik lokasi kebakaran berada di jalur pendakian Sembalun, Lombok Timur.

Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah II BTNGR, Benediktus Rio Wibawanto saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/10/2019) menjelaskan kronologi kebakaran hutan Yang terjadi pada hari Selasa, 15 Oktober 2019 sekitar pukul 14.00 Wita.

Dijelaskannya petugas Resort Sembalun mendapatkan informasi dari Irjan, warga Dusun Bawak Nao, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun bahwa telah melihat titik api yang diperkirakan berada di lokasi sebelah barat sungai Kokoq Putih dan di bagian barat Pos II Sembalun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas segera bergegas menuju lokasi kebakaran dari Desa Sajang untuk melakukan pemantauan secara visual. Berdasarkan hasil pemantauan, kebakaran yang terjadi merupakan kebakaran tipe permukaan dengan vegetasi savana dan kondisi lokasi yang terbakar cukup terjal, sehingga sulit untuk dilakukan proses pemadaman.


Hutan di Gunung Rinjani Terbakar, Pendaki Diminta WaspadaKebakaran hutan di Gunung Rinjani (dok BTNGR)


Pada pukul 19.00 WITA, Hotspot dapat terpantau dari arah Sembalun. Kepala Resort Sembalun segera melakukan koordinasi dengan Polsek Sembalun dan Koramil Sembalun untuk membentuk Tim Dalkarhut. Tim Dalkarhut bersama 3 orang anggota Polsek Sembalun berangkat menuju Pos II Jalur Pendakian Sembalun untuk melakukan size up.

Setibanya di Pos II Jalur Pendakian Sembalun, Tim Dalkarhut melakukan pemantauan visual hotspot.

"Dari hasil pemantauan visual, hotspot berada sangat jauh dari Pos II dengan topografi lokasi berlereng sehingga akses ke hotspot sangat sulit," kata dia.

BACA JUGA: Keindahan Rinjani yang Tak Pernah Lupa dari Ingatan

Keesokan harinya pada Rabu (16/10) pukul 08.00 Wita, Tim Dalkarhut menyiapkan tim bantuan untuk melakukan pemadaman awal, yaitu 1 orang Polhut dan 4 orang masyarakat. Lalu tim bantuan tersebut berangkat ke lokasi kebakaran di Gunung Rinjani dan tiba pada pukul 14.00 Wita.

Berdasarkan informasi yang dilaporkan pada pukul 14.30 Wita, Tim bantuan kesulitan untuk melakukan pemadaman awal dikarenakan kondisi lokasi kebakaran tertutup kabut. Kemudian tim bantuan menuju Pos IV Jalur Pendakian Sembalun.

Hutan di Gunung Rinjani Terbakar, Pendaki Diminta WaspadaJalur di Gunung Rinjani (dok BTNGR)


Pada pukul 17.30 WITA, tim bantuan melaporkan bahwa api sudah merambat ke savanna dan rumput di sekitar jalur pendakian Rinjani. Namun, tidak ditemukan dan didapatkan informasi adanya korban jiwa.

Kondisi cuaca cerah dan kabut mulai hilang sekitar pukul 20.00 Wita. Kondisi ini memudahkan tim untuk memantau hotspot. Terlihat hotspot mengarah ke Plawangan Sembalun dan jalur pendakian lama.

Namun tim belum dapat melakukan pemadaman dikarenakan medan lapangan yang relatif sulit dan kondisi angin cukup kencang. Pada pukul 21.00 Wita, petugas Resort Sembalun kembali melakukan koordinasi dan persiapan penambahan personil Dalkarhut lanjutan.

Hari Kamis, (17/10) pukul 05.40 Wita, dari pos IV Jalur Pendakian Sembalun terpantau kondisi hotspot sangat kecil, diduga berasal dari batang pohon yang terbakar. Tetapi api besar tidak terlihat. Api yang berada di jalur pendakian telah padam.

BACA JUGA: 7 Fakta Gunung Rinjani, yang Punya Fenomena 'Topi Awan'

Luas area yang terbakar diperkirakan sekitar lebih dari 60 hektar. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Vegetasi terbakar yang dapat diidentifikasi berupa rumput, alang-alang, perdu, pohon cemara gunung, pohon bakbakan, dan lain-lain.

Hutan di Gunung Rinjani Terbakar, Pendaki Diminta WaspadaFoto: (dok BTNGR)


Pukul 07.00 WITA, tim Dalkarhut melakukan giat moping up pada jalur pendakian Sembalun dan sekitarnya. Hasil pantauan tim Dalkarhut di lokasi Plawangan Sembalun pada pukul 12.30 WITA, tidak terlihat hotspot dan api dinyatakan padam.

"Kepada para pendaki diharapkan untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melewati jalur pendakian Gunung Rinjani dan melaporkan kepada petugas apabila melihat hotspot atau titik api," imbaunya.


(aff/aff)

Hide Ads