Ada lima museum dari kota di pantura bagian timur Jateng, turut ambil bagian. Sekitar 50 koleksi menarik museum terpajang rapi di Museum Kretek.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum dan Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Kasman Sutiyono menjelaskan tujuan diadakan pameran museum ini adalah untuk memperkenalkan museum di wilayah lingkar pantura. Yang meliputi Demak, Rembang, Kudus, Jepara, dan Grobogan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya berharap masyarakat bisa mendukung program Ayo ke Museum dengan datang mengunjungi pameran di Museum Kretek yang berakhir Sabtu (19/10/2019). Sebab museum sendiri akan menjadi tempat atau ruang edukasi seni dan budaya.
Kasman menuturkan sekilas koleksi museum yang dipamerkan. Di antara yang diburu dan menjadi perhatian pengunjung adalah fosil purbakala dari Museum Patiayam Kudus.
![]() |
"Paling menarik? yang menarik ada dari Museum Purbakala Patiayam yang selalu banyak pertanyaan. Karena fosilnya yang besar ini," terang Kasman menunjukkan fosil gading gajah purba koleksi Museum Patiayam.
"Fosilnya unik dan banyak yang kaget. Karena fosil itu berumur jutaan tahun yang lalu," imbuh dia.
BACA JUGA: Museum di China Ini Simpan Keris Pemberian Soekarno
Dia menerangkan total ada sekitar 50 koleksi yang dipamerkan di pameran museum ini. Dengan koleksi tertua adalah fosil dari Museum Patiayam Kudus. Terpantau di lokasi pameran, untuk koleksi dari Demak di antaranya foto Masjid Agung Demak, dari Jepara adalah koleksi deretan foto sejarah RA Kartini masa kecil dan peninggalannya.
![]() |
Sedangkan dari museum di Kudus, selain fosil Patiayam juga ada sejarah kretek, jenang, batik, dan lainnya. Sementara dari Grobogan dipamerkan fosil, dan dari museum di Rembang dipamerkan benda peninggalan RA Kartini pascamenikah seperti halnya foto-foto hingga mesin jahit RA Kartini.
Selama perhelatan yang sudah memasuki sepekan, Kasman menilai tingginya animo masyarakat mengunjungi pameran museum.
"Sudah 1 minggu ini. Satu harinya bisa 200 orang. Ada rombongan pakai 4 bus, ada mobil elf dua," bebernya.
Selaku penyelenggara, pihaknya juga memeriahkan pameran dengan kegiatan setiap malam. Di antaranya ada lomba fotografi, tari-tarian, peragaan busana, musik, lelang lukisan, kabaret, pentas budaya, terbang papat, dan lainnya.
BACA JUGA: Mengintip Museum Marc Marquez di Kampung Halamannya
Sementara rencana penutupannya akan dilakukan besok, Sabtu (19/10). Dengan beragam acara kesenian turut meramaikan. Dia berharap kegiatan akan bisa rutin dilakukan setiap tahun. Ke depan, pihaknya akan menggandeng Dinas Pendidikan setempat agar mengerahkan siswa ke museum.
Seorang pengunjung Utoro, mengaku baru kali ini mengunjungi pameran museum. Dia beberapa kali terlihat memerhatikan koleksi museum.
"Bagus-bagus koleksi museumnya," kata dia.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!