Kepala BIG Hasanuddin Zainal Abidin menjelaskan bahwa RJSGR 2019 menawarkan sensasi unik dalam berolahraga. Di mana gelaran itu mengkombinasikan antara olahraga dan pariwisata dengan mengambil lokasi acara di Gumuk Pasir, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul.
"RJSGR 2019 ini dapat dikatakan sebagai olahraga lari berbalut adventure, karena peserta akan merasakan sensasi berlari di gumuk pasir sembari menikmati pemandangan Pantai Parangtritis yang mempesona," ujarnya saat jumpa pers di Jogja National Museum, Jumat (25/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ajang ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu objek wisata di Yogyakarta, khususnya Bantul yaitu Gumuk Pasir Parangtritis. Apalagi Gumuk Pasir itu merupakan bukit pasir terluas yang ada di Asia Tenggara," ujarnya.
![]() |
"Apalagi masih banyak yang belum tahu kalau area Pantai Parangtritis memiliki bukit pasir besar yang dikenal dengan Gumuk Pasir. Fenomena alam ini kan unik, jadi harus dipromosikan secara luas dan salah satunya dengan RJSGR 2019 ini," imbuh Zainal.
Lebih lanjut, dalam gelaran tersebut terdapat 2 kategori, yakni lari 6 kilometer dan 10 kilometer. Sedangkan lintasan lari sendiri terdiri dari rute 80 persen jalan aspal yang melewati jalan raya, jalan desa di sekitar Parangtritis serta melewati pantai dan gumuk pasir Parangtritis.
"Selain menampilkan kontur jalan yang berbeda dan menantang kemampuan lari secara fisik, peserta juga dapat menikmati pemandangan hijau dan suasana sejuk di Pantai. Jadi peserta bisa dapat 2 manfaat langsung, baik secara fisik di mana badan menjadi bugar dan secara psikis jiwa pun menjadi sehat," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia RJSGR 2019 Ali Nor Hidayat mengatakan bahwa animo masyarakat dalam gelaran ini sangat bagus. Menurutnya, saat ini sudah ada ribuan peserta yang mendaftar, baik dari komunitas maupun individu dari berbagai daerah.
"Untuk yang terdaftar sudah ada 1.428 peserta, dengan rincian kategori 6K sebanyak 1.194 peserta dan 10K sebanyak 234 peserta. Karena itu kami berharap event seperti ini bisa jadi event tahunan," ujar Ali.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum