Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan Juga Jadi Tugas Wishnutama

Jakarta - Pembangunan 10 destinasi wisata prioritas terus dikebut. Pariwisata semakin mengarah ke industrialisasi tapi bagaimana nasib lingkungan dan masyarakat sekitar daerah wisata?

Keberhasilan pariwisata kerap diukur dari penerimaan devisa atau dari banyaknya wisatawan yang datang ke Indonesia. Di samping itu, ada pula hal lain yang disebut perlu diperhatikan yakni pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Baca juga: Mengingatkan Wishnutama soal Wacana Masuk Komodo Rp 14 Juta

Menurut pegiat pariwisata Taufan Rahmadi, sustainable tourism ini berarti kemampuan pariwisata dalam menjaga keberlanjutan dari keaslian adat istiadat dan keindahan alam. Ia berpesan, usaha mengemas 10 destinasi wisata secara modern jangan sampai melupakan masyarakat di sekitar kawasan wisata tersebut.

"Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton. Masyarakat harus mendapatkan manfaat dari pariwisata itu. Jangan sampai ada gap sosial dan gap budaya," ujar Taufan saat dihubungi detikcom.

Baca juga: Harapan Jokowi pada Wishnutama dan Angela Tanoesoedibjo

Taufan juga mengingatkan bahwa wisatawan datang ke Indonesia karena keauntetikannya, bukan karena berusaha meniru pihak lain. Hal inilah yang harus menjadi perhatian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bawah komando Wishnutama di masa mendatang, yaitu menjaga dan mengembangkan yang sudah ada.

"Kita lebih dominan budaya dan keindahan alamnya. Ini tidak boleh hilang," tutupnya.





(msl/krs)