Peran Digital Tourism untuk Jamin Keamanan Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peran Digital Tourism untuk Jamin Keamanan Wisatawan

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Minggu, 27 Okt 2019 16:33 WIB
Menparekraf Wishnutama dalam acara sertijab dengan Arief Yahya. (Foto: Johanes Randy/detikcom)
Jakarta - Memasuki era industri 4.0, Kemenparekraf dihadapkan pada tantangan digital tourism. Digital tourism sendiri disebut tak cuma soal promosi digital tapi juga menjamin keamanan wisatawan secara digital. Caranya?

Sebelumnya, pada masa kepemimpinan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kemenpar memiliki program Go-Digital yang menjadi salah satu program strategis dalam menghadapi era industri 4.0. Tujuannya adalah mencapai target 20 juta wisatawan mancangera pada 2019.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pegiat pariwisata Taufan Rahmadi, Go-Digital yang masih berfokus pada aspek promosi ini sebenarnya juga dapat dimanfaatkan Kemenparekraf yang kini di bawah nakhoda Wishnutama, untuk menjamin kenyamanan wisatawan ketika berlibur.

"Fokus digital tourism bukan hanya mempromosikan pariwisata ke mancanegara. Fokus digital tourism adalah memastikan keamanan wisatawan bila ada dalam kondisi-kondisi darurat," ujar Taufan saat dihubungi detikcom.

Ia mencontohkan bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan wisatawan untuk mengetahui kantor polisi atau fasilitas kesehatan terdekat lewat satu aplikasi.




Dengan adanya sistem yang terintegrasi seperti ini akan membuat institusi yang terkait juga bertanggung jawab pada kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Menurut Taufan, Indonesia juga bisa belajar konsep zero crime yang ada di Uni Emirate Arab. Di sana, apabila dompet wisatawan jatuh maka aparat akan mengecek semua CCTV dan memastikan bahwa barang itu tidak hilang. Contoh lain adalah ketika wisatawan mengalami kejadian perampokan, polisi pun bisa segera datang.





(krs/krs)

Hide Ads