Tumpahan minyak menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh kawasan pesisir dunia. Seperti yang sedang dihadapi oleh Brasil, ada tumpahan minyak di sepanjang area pesisir utaranya.
Seperti diintip detikcom dari akun Instagram 5minutebeachcleaunup, Rabu (30/10/2019) salah satu unggahan videonya viral dan menarik perhatian netizen. 5minutebeachcleanup adalah organisasi nonprofit yang bergerak di bidang laut dan satwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya kejadian ini sudah berlangsung selama 40 hari. Banyak warga yang datang ke pantai hanya untuk membantu penyelaman hewan-hewan laut.
Tumpahan minyak ini ada di sepanjang 2.000 km garis pantai. Dari unggahan tersebut juga terlihat para warga lokal membantu menjaring minyak yang sudah mengeras agar tidak masuk ke perairan.
Hal ini adalah petaka bagi ekosistem laut. Ada banyak kerugian yang akan ditanggung oleh dunia.
Pertama, bagian utara Brazil adalah area migrasi dan bertelur bagi penyu. Sehingga adanya tumpahan minyak akan membuat penyu-penyu ini mati bahkan tidak bisa bertelur.
Sampai saat ini sudah ada 24 penyu yang berhasil diselamatkan oleh warga. Penyu-penyu tersebut mengalami nasib yang sama, hampir mati karena tertutup minyak.
Kedua, jika minyak ini terus masuk sampai perairan maka ekosistem laut akan terganggu. Karang akan mati dan tidak ada lagi ikan. Laut sudah pasti rusak.
Bukan hanya penyu dan karang, kawasan utara Brasil juga jadi tempat migrasi manate, burung laut, paus dan lumba-lumba. Sehingga kegiatan coastal clean up terus menerus dilakukan oleh warga lokal.
Sampai saat ini, belum diketahui dari mana tumpahan minyak ini berasal. Saking geramnya, masyarakat meminta pemerintah untuk membubarkan Badan Mitigasi Bencana yang dibentuk tahun 2019. Masyarakat kesal karena badan ini hanya mengirimkan sedikit orang untuk membantu.
Masyarakat Brasil memang sangat mencintai laut. Laut menjadi bagian dari kehidupan mereka, apalagi wisatawan yang datang ke sana tak bisa lepas dari pantai.
Aksi coastal clean up masih terus dilakukan. Bahkan angsa-angsa yang berenang di pantai berubah jadi hitam karena tumpahan minyak. Bulu-bulu mereka yang anti air menjadi lengket dan bisa membuat mereka tenggelam.
(bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!