Dilansir dari News Australia, Sabtu (2/11/2019) api berkobar melalui gerbong saat kereta mendekati Kota Liaquatur di Punjab, Pakistan. Wakil komisaris, Jamil Ahmed mengatakan, jumlah korban yang tewas terus meningkat sejak dini hari. Kebakaran ini terjadi saat sarapan disiapkan di atas kereta.
Beberapa korban yang terluka melompat dari kereta. Banyak dari mereka yang meninggal ketika kebakaran terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Transportasi Pakistan, Syeikh Rashid Ahmed mengatakan bahwa korban yang tewas sekitar 65 orang. Kebakaran terjadi ketika waktu sarapan.
"Dua kompor meledak ketika sedang memasak sarapan. Adanya minyak tanah yang dibawa penumpang di kereta yang bergerak semakin menyebarkan api," kata Syeikh Rashid Ahmed.
![]() |
Dia menambahkan, sebagian besar kematian yang terjadi pada orang-orang yang turun dari kereta. "Sebagian besar kematian terjadi karena orang-orang yang lompat dari kereta," kata Rashid.
Ternyata kompor gas yang meledak adalah milik penumpang yang membawa kompor gas kecil dan memasak makanan mereka. Padahal telah ada peraturan yang melarang. Tetapi peraturan keselamatan seringkali diabaikan.
Pihak berwajib mengatakan bahwa mereka masih berusaha mengidentifikasi para korban. Mereka belum bisa mendata korban yang terluka dan meninggal dunia.
Kereta lain dikirim untuk membawa korban ke Kota Rawalpindi. Menteri Provinsi Punjab mengatakan bahwa staf medis memberikan perawatan terbaik untuk mereka yang terluka dan dirawat di rumah sakit Liaquatur
(elk/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum