Fakta itu pun disampaikan Anies dalam rapat Rapim Penataan PKL di Trotoar Thamrin-Sudirman dan Pusat Kuliner Thamrin pada 10 pada 23 Oktober 2019. Di mana Video rapat itu juga diunggah di akun YouTube Pemprov DKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran dengan ucapan Anies tersebut, secara khusus terkait potensi JPO tersebut sebagai spot selfie, detikcom pun menyambangi JPO Sudirman itu. Lokasinya di antara Wisma Bumiputera dan Menara Astra di Jalan Sudirman.
![]() |
Tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB atau jelang makan siang, tampak para pejalan kaki yang melintas serta petugas yang tengah mengecat JPO. Mayoritas pejalan tampak mengenakan name tag, besar kemungkinan mereka merupakan para pekerja kantoran di sekitar Jalan Sudirman.
Hanya di antara pejalan kaki yang melintas, terselip barang satu dua orang yang mengeluarkan ponsel dan berhenti sejenak di atas JPO untuk mengabadikan panorama Jalan Sudirman dari atas JPO.
Salah satu yang ditemui detikcom adalah dua sekawan bernama Ananda Dwi dan Fahmi Suhada, wisatawan asal Bekasi yang tengah kebetulan melintas. Keduanya tampak asyik berfoto di atas JPO tanpa atap tersebut.
"Baru tahu. Untuk lihat pemandangan doang lebih bagus, kalau pakai atap terlihat kumuh," ujar Fahmi.
![]() |
Ditambahkan oleh Fahmi, ia cukup menyukai konsep JPO Sudirman tanpa atap yang digagas Anies. Sebagai warga Bekasi, ia mengaku lebih senang melihat wajah Jakarta kini.
"Positifnya bisa lihat pemandangan, lihat wajah Jakarta yang lebih baru. Trotoarnya juga bagus," tambah Fahmi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ananda yang menemani Fahmi. Sering naik JPO, Fahmi berujar kalau ia lebih menyukai JPO tanpa atap tersebut.
"Saya sering naik JPO, kalau ada atapnya kurang sedap. Kalau ada atapnya gampang kotor," ujar Ananda.
![]() |
Secara keseluruhan, keduanya tampak menikmati JPO Sudirman tanpa atap tersebut. Namun, opini berbeda diberikan oleh pejalan kaki bernama Ida yang melintasi JPO tanpa atap tersebut.
"Kurang nyaman kalau konsep kayak gitu. Kalau musim hujan (atau) panas, nggak mau naik (JPO) itu," ujar Ida yang melintas karena ada perlu di salah satu gedung dekat JPO tersebut.
Sepanjang ia melintas, Ida memang tampak berjalan cepat sambil menutupi kepalanya dengan kertas file yang ia bawa. Soal panorama Jakarta yang lebih jelas setelah atap JPO diangkat, Ida malah kurang memperhatikan.
"Tadi sempat lihat, viewnya lebih kelihatan. Cuma sekilas," tutup Ida.
Sehari sebelumnya, detikcom juga sempat meminta pendapat para pejalan kaki yang melintas di JPO tanpa atap tersebut. Tak sedikit juga yang mengeluhkan kondisi JPO yang lebih panas, walau pemandangan jadi lebih jelas.
Mungkin di antara traveler ada yang sudah melewati JPO tanpa atap tersebut? Adakah yang punya opini berbeda atau justru malah menyukai JPO tanpa atap tersebut?
(rdy/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum