Seorang ibu kecewa dengan pihak maskapai usai putranya yang berkebutuhan khusus dilarang terbang usai sebuah insiden. Ia bersikeras anaknya tak menyakiti penumpang lain.
Dilansir dari Sun Travel, kisah itu dialami Andrea Iavarone yang sedang bepergian dengan putranya, Nicco (21 tahun), ke Florida, Amerika Serikat dengan menggunakan maskapai Swoop Airlines pada pekan lalu.
Andrea bilang, kru penerbangan sudah diinformasikan mengenai kondisi autisme putranya itu saat boarding di Bandara Hamilton, Toronto, Kanada. Nicco, kata Andrea, secara mental bagaikan bocah kecil dan mereka diizinkan boarding duluan.
Di pesawat, Andrea sudah memesan satu baris kursi dengan Nico duduk di dekat jendela. Ia dan temannya duduk di dua kursi lain. Tapi tak lama berselang Nicco mulai melayangkan pukulan ke arah Andrea dan berteriak.
"Ia non-verbal, jadi tak benar-benar mampu menyuarakan apa yang bikin dirinya frustrasi. Terkadang putra saya memukul kepalanya sendiri, tapi dia tidak melakukannya terus menerus," ungkap Andrea.
Andrea mengklaim sudah puluhan kali terbang bersama Nicco tanpa masalah. Tapi awak kabin tetap tak mengizinkan Nicco melanjutkan penerbangan. Menurut Andrea, awak kabin menyebut putranya terlampau "kasar" dan "merisaukan keselamatan penumpang lain."
"Jika seorang anak kecil tiba-tiba temper tantrum di pesawat dan menarik rambut ibunya, apakah mereka akan dikeluarkan juga dari pesawat? Karena situasinya persis seperti itu," kata Andrea.
Andrea kemudian membagikan video putranya di Instagram. Dia mengatakan bahwa anaknya yang spesial tidak diizinkan terbang oleh maskapai Swoop karena takut melakukan kekerasan. Videonya telah dilihat sebanyak 12.000 kali.
"Nicco adalah anak berkebutuhan khusus yang dikeluarkan Swoop airlines karena mereka mangatakan bahwa Nicco kasar. Mereka khawatir tentang keselamatan penumpang lain padahal dia duduk di kursi dekat jendela dan ibunya duduk di sebelahnya saat itu. Terkejut dan tidak percaya. Silakan bagikan postingan ini karena ini adalah diskriminasi terburuk," tuturnya.
Videonya mendapat banyak respon dari netizen. Seseorang mengatakan apa yang dilakukan oleh maskapai sangat memalukan. Dia juga berharap Andrea dan keluarga dapat menyelesaikan masalah ini.
"Ini adalah situasi yang memalukan. Saya sangat berharap Anda dan keluarga dapat menyelesaikan masalah ini," tulis seseorang dalam sebuah komentar.
Sedangkan maskapai swoop juga memberikan tanggapan bahwa mereka dipercayakan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang dan kru. Apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dilansir dari Sun Travel, kisah itu dialami Andrea Iavarone yang sedang bepergian dengan putranya, Nicco (21 tahun), ke Florida, Amerika Serikat dengan menggunakan maskapai Swoop Airlines pada pekan lalu.
Andrea bilang, kru penerbangan sudah diinformasikan mengenai kondisi autisme putranya itu saat boarding di Bandara Hamilton, Toronto, Kanada. Nicco, kata Andrea, secara mental bagaikan bocah kecil dan mereka diizinkan boarding duluan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ia non-verbal, jadi tak benar-benar mampu menyuarakan apa yang bikin dirinya frustrasi. Terkadang putra saya memukul kepalanya sendiri, tapi dia tidak melakukannya terus menerus," ungkap Andrea.
Andrea mengklaim sudah puluhan kali terbang bersama Nicco tanpa masalah. Tapi awak kabin tetap tak mengizinkan Nicco melanjutkan penerbangan. Menurut Andrea, awak kabin menyebut putranya terlampau "kasar" dan "merisaukan keselamatan penumpang lain."
"Jika seorang anak kecil tiba-tiba temper tantrum di pesawat dan menarik rambut ibunya, apakah mereka akan dikeluarkan juga dari pesawat? Karena situasinya persis seperti itu," kata Andrea.
Andrea kemudian membagikan video putranya di Instagram. Dia mengatakan bahwa anaknya yang spesial tidak diizinkan terbang oleh maskapai Swoop karena takut melakukan kekerasan. Videonya telah dilihat sebanyak 12.000 kali.
"Nicco adalah anak berkebutuhan khusus yang dikeluarkan Swoop airlines karena mereka mangatakan bahwa Nicco kasar. Mereka khawatir tentang keselamatan penumpang lain padahal dia duduk di kursi dekat jendela dan ibunya duduk di sebelahnya saat itu. Terkejut dan tidak percaya. Silakan bagikan postingan ini karena ini adalah diskriminasi terburuk," tuturnya.
Videonya mendapat banyak respon dari netizen. Seseorang mengatakan apa yang dilakukan oleh maskapai sangat memalukan. Dia juga berharap Andrea dan keluarga dapat menyelesaikan masalah ini.
"Ini adalah situasi yang memalukan. Saya sangat berharap Anda dan keluarga dapat menyelesaikan masalah ini," tulis seseorang dalam sebuah komentar.
Sedangkan maskapai swoop juga memberikan tanggapan bahwa mereka dipercayakan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang dan kru. Apa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia