Sorotan ke Bali: Sampah dan Turis Nakal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sorotan ke Bali: Sampah dan Turis Nakal

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 18 Nov 2019 21:22 WIB
Turis di Bali (Gede Suardana/detikcom)
Jakarta - Bali masuk list destinasi yang jangan dikunjungi tahun 2020 oleh website traveling asal AS. Apa alasannya?

Dilansir detikcom dari News Australia, Senin (18/11/2019), sebuah website pariwisata asal Amerika Serikat, Fodor, mengeluarkan daftar 'No Visit' alias daftar destinasi-destinasi dunia yang tak disarankan untuk dikunjungi tahun 2020. Sayangnya, ada dua destinasi dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, yakni Bali dan Pulau Komodo.

BACA JUGA: Website AS: Jangan Kunjungi Bali & Pulau Komodo di 2020

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Bali masuk daftar 'No Visit'? Melihat dalam informasi Fodor, Bali dinilai sudah overtourism alias kelebihan pengunjung. Overtourism sudah dinilai sebagai suatu musibah.

Sebabnya, suatu destinasi yang sudah kepenuhan turis bakal terkena dampak yang buruk. Dari tingkah turis nakal yang tidak terkontrol, kemacetan hingga rusaknya destinasi tersebut akibat vandalisme dan lainnya.

Sorotan kepada Bali: Sampah dan Turis NakalBule-bule berkelahi di kawasan Seminyak, Bali (Dok. Istimewa)

Tak hanya itu, sorotan pada Bali juga mengenai sampah. Khususnya di kawasan selatan Bali, ditemukan banyak sampah di pantai yang menjadikannya kurang sedap dipandang.

"Tahun 2017 Bali mengalami 'darurat sampah'. Badan Lingkungan Hidup Bali mencatat bahwa pulau itu menghasilkan 3.800 ton sampah setiap hari," tulis Fodor.

Sampah-sampah yang kadang menghampiri Pantai KutaSampah-sampah yang kadang menghampiri Pantai Kuta (Antara Foto)

Meski begitu bukannya pemerintah Bali berdiam diri. Sejak Desember 2018, Bali sudah memberlakukan larangan pemakaian plastik sekali pakai. Tim-tim kebersihan digerakkan di pantai-pantai, bersama masyarakatnya untuk membuat Bali lebih bersih.

FOKUS: Fenomena Sampah di Bali

Kembali soal overtourism, fenomena tersebut menelurkan turis-turis nakal. Ada saja turis yang tidak menghormati situs-situs suci atau tempat ibadah, mabuk-mabukan di jalan, sampai berkelahi di jalanan.

Pemerintah Bali pun tak tinggal diam. Gubernur Bali Wayan Koster kini menyusun peraturan daerah yang mengatur tentang pariwisata. Peraturan tersebut, nantinya berisikan beragam etika dan larangan yang harus dituruti turis selama plesiran di Bali.

"Ya kita mengarah ke sana. Target di eksekutif Desember ini selesai, tentang kualitas penyelenggaraan kepariwisataan Bali sekarang hampir selesai draft awalnya, tinggal diskusi lagi," kata Koster kepada wartawan di Denpasar, Bali, Selasa (16/10) kemarin.

Gubernur Bali, Wayan KosterGubernur Bali, Wayan Koster (Aditya Mardiastuti/detikcom)


BACA JUGA: Bali Siapkan Aturan untuk Cegah Turis Lecehkan Tempat Suci

Bali sejatinya punya banyak pesona keindahan alam dan keberagaman budaya. Untuk itu masalah-masalah pariwisata yang muncul sebaiknya cepat ditanggapi agar Bali tetap menjadi tujuan wisata favorit turis dunia.





(aff/aff)

Hide Ads