Bali Masuk Daftar 'No Visit', Positif Saja Itu Cuma Kritik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bali Masuk Daftar 'No Visit', Positif Saja Itu Cuma Kritik

Aditya Mardiastuti - detikTravel
Rabu, 20 Nov 2019 16:45 WIB
Ilustrasi turis di Bali (Gede Suardana/detikcom)
Denpasar - Website pariwisata asal Amerika Serikat (AS) memasukan Bali dalam daftar 'No Visit'. Apakah itu berlebihan?

Dilansir detikcom dari News Australia, Rabu (20/11/2019), website pariwisata asal AS, Fodor mengeluarkan daftar 'No Visit' alias daftar destinasi-destinasi dunia yang disarankannya untuk jangan dikunjungi tahun 2020. Sayangnya, ada dua destinasi dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut yakni Bali dan Komodo.

BACA JUGA: Website AS: Jangan Kunjungi Bali & Pulau Komodo di 2020

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) ikut angkat bicara soal daftar ini. Bagaimana pendapatnya?

"Menurut saya, saya positif saja berpikir mungkin ada baiknya juga kritik kita, tapi apa yang disekspos di dunia internasional bahwa Bali tak henti-hentinya mendapatkan penghargaan dan Pemprov Bali terus berusaha, terus meningkatkan kualitas destinasi, jadi apa yang diungkap di salah satu majalah di Amerika itu berlebihan menurut saya," kata Cok Ace kepada wartawan di Bali, Rabu (20/11/2019).

Cok Ace pun menyesalkan keluarnya rekomendasi daftar tersebut. Apalagi destinasi wisata merupakan salah satu sumber ekonomi bagi Pulau Dewata.

"Dalam konteks persaingan usaha, sekarang saingan kita di antara (kota/provinsi) Indonesia dan sudah menyangkut antarnegara ini menjadi tidak elok diungkapkan," sesalnya.

Wagub Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana (Cok Ace) (Aditya Mardiastuti/detikcom)Wagub Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana (Cok Ace) (Aditya Mardiastuti/detikcom)


BACA JUGA: Sorotan ke Bali: Sampah dan Turis Nakal

Soal sampah, kata Cok Ace, Bali sudah membuat aturan soal pengendalian sampah plastik hingga mencari solusi untuk pengolahan sampah.

"Kita klarifikasi sekarang ada pergub pengendalian sampah plastik, kemudian segera menyelesaikan pembuangan sampah ini yang akan kita jelaskan apa yang kita lakukan di Bali. Kita tidak usah membela diri kita menjelaskan apa yang dilakukan Bali," tuturnya.


(ams/aff)

Hide Ads