Rencana penerapan tiket online bagi wisatawan yang akan masuk ke areal objek wisata Gunung Bromo mulai dikeluhkan agen travel wisata. Salah satunya Muhammad Lutfi, salah seorang agen perjalanan wisata Gunung Bromo.
Menurutnya, kebijakan baru tersebut akan mempersulit agen travel membeli tiket para wisatawan. Jika biasanya wisatawan menyerahkan pembelian tiket kepada agen travel, nantinya wisatawan harus membeli secara mandiri atau sendiri-sendiri. Sementara waktu pembelian tiket secara online, katanya, memiliki batasan atau hanya bisa dilakukan sampai sore pukul 17.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jelajahi Keindahan Bromo Tengger Semeru |
"Bagi kami pelaku travel wisata malah menyulitkan dalam pembelian tiketnya. Karena selama ini, wisatawan sudah menyerahkan ke kami. Tapi kalo kebijakan baru dilakukan, kan pembeliannya perorangan," ungkap Lutfi.
Dimintai keterangan secara terpisah, Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah 1 TNBTS Sarmin mengatakan bahwa pemberlakuan tiket online bertujuan mempermudah wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Bromo. Selain itu juga berpotensi memaksimalkan pendapatan masuk.
"Awal Desember, masih bisa beli tiket manual. Namun per 1 Januari, baru pembelian tiket hanya bisa lewat online,"ujar Sarmin.
Sebelumnya disebutkan, wisatawan rombongan sudah diwajibkan membeli tiket online per 1 Desember mendatang. Tetapi untuk wisatawan perorangan tetap melayani pembelian tiket manual. Hanya saja, dalam pembelian tiket manual selama Desember, petugas sekaligus akan mensosialisasikan, perubahan dari tiket manual ke online bagi semua wisatawan.
Penerapan tiket online sendiri dilakukan di semua pintu masuk kawasan Bromo mulai dari Malang, Lumajang, Pasuruan, dan Probolinggo. Sekedar informasi, harga tiket masuk Gunung Bromo bagi wisatawan domestik di hari kerja sebesar Rp 29 ribu dan hari libur Rp 34 ribu. Sedangkan tiket wisatawan mancanegara, hari kerja Rp 220 ribu dan hari libur Rp 320 ribu.
Sarmin menjelaskan, target pendapatan Gunung Bromo per tahun sebesar Rp 18 miliar. Dan tahun ini, bisa terlampaui menjadi Rp 20 miliar. Melalui penerapan tiket online di tahun 2020 mendatang, pendapatan Gunung Bromo diperkirakan bisa lebih dari Rp 20 miliar.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum