"90 Persen turis yang datang ke Sulawesi Utara berasal dari China," kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado, Jumat (29/11/2019) pada awak media atas undangan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Steven menjelaskan, sejak bulan Juli tahun 2016, Sulawesi mendapatkan direct flight dari China. Seiring berjalan waktu, turis asal China yang datang ke Sulawesi Utara makin banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|  Turis yang tiba di Pulau Lihaga (Afif Farhan/detikcom) Foto: (Afif/detikcom) | 
Hingga kini, Sulawesi Utara punya 7 penerbangan langsung dari kota-kota mainland (daratan utama) di China. Rata-rata waktu tempuh penerbangannya 3-4 jam.
| Baca juga: Karena Sulawesi Utara Tak Hanya Bunaken | 
Menurut Steven, turis China paling suka snorkeling dan main ke pantai. Sebab hal tersebut sulit dilakukan mereka di negaranya.
Oleh sebab itu, turis China merupakan pasar potensial bagi pariwisata Sulawesi Utara. SDM pariwisata dan fasilitas pariwisata yang dikembangkan pun tentu makin ditingkatkan untuk membuat turis China makin nyaman dan makin banyak yang datang.
"Kita ada kursus bahasa mandarin, anak-anak kita juga belajar ke China," ungkap Steven.
|  Turis di Pantai Lihaga (Afif Farhan/detikcom) | 
Ditemui terpisah di Tomohon, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Daniel Mewengkang menjabarkan hal yang sama. Bahkan, investor dari China juga sudah melirik Sulawesi Utara.
"Kebanyakan turis China yang datang ke Sulawesi Utara ini tipenya family. Soal investor dari China, tentu sudah banyak yang tertarik," terangnya.
3 Attachments
(aff/rdy)








































.webp)













 
                     
             
             
             
  
  
  
  
  
  
  
 
Komentar Terbanyak
Fadli Zon: Banten Sudah Maju dan Modern Sebelum Bangsa Eropa Datang
Kata Jokowi soal Whoosh Bikin Rugi: Itu Investasi
Whoosh Diterpa Dugaan Korupsi, KPK: Pengusutan Tidak Ganggu Operasional