Ekspedisi ke Gunung Tertinggi ASEAN, Ketinggiannya Pun Tak Jelas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ekspedisi ke Gunung Tertinggi ASEAN, Ketinggiannya Pun Tak Jelas

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 12 Des 2019 20:50 WIB
Foto: (Masaul/detikcom)
Jakarta - Tim Ekspedisi Merah Putih yang disokong produsen Eiger akan mendaki gunung tertinggi ASEAN di Myanmar. Tak terkonfirmasi ketinggiannya, misterius!

Ekspedisi Merah Putih yang diisi lima pendaki Indonesia dan dua pendaki Myanmar punya misi mengibarkan bendera merah putih di Gunung Hkakabo atau juga disebut Hkakabo Razi. Selain itu, mereka juga akan memetakan secara jelas jalur pendakian dan ketinggian pastinya.

"Gunung Hkakabo banyak didaki tim lokal sana. Setelah beberapa kali percobaan akhirnya mencapai puncak. Tapi sayangnya mereka nggak pakai GPS dan hanya mengambil informasi ketinggian dari satelit India," kata Galih Donikara, Eiger Adventure Service Team yang juga sebagai Ketua Pelaksana Ekspedisi Merah Putih di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, ketinggiannya belum pasti segitu," imbuh dia.



Gambaran awal, Ekspedisi Merah Putih akan dilaksanakan ke gunung terganas di ASEAN, yakni Hkakabo Razi setinggi 5.881 mdpl. Jalan panjang harus dilalui para pendakinya.

Tim Ekspedisi Merah Putih sudah melakukan latihan di New Zealand untuk pengenalan snow dan ice climbing. Karena, Gunung Hkakabo memiliki medan yang sama di ketinggian di atas 4.600 mdpl.

"Kita sudah seleksi pendaki yang pengalaman. Jadi kita tak perlu melatih dari nol. Mereka trail runner, guide gunung," tegas Galih.

"Diskusi panjang dan usulan beberap ahli yang diundang. Mereka yang diundang yang berpengalaman dan masih mendaki gunung," imbuh dia.

Selain itu, Ekspedisi Merah Putih ini bukan membawa semangat institusi tertentu. Kata Galih, semangat yang dibawa adalah Indonesia, oleh karenanya perjalanan ini bernama Ekspedisi Merah Putih.

"Gunung ini sangat sulit dan bila gagal pun nggak papa kita coba tahun depan. Pun berhasil di tahun depan itu adalah bonus," jelas Galih.

Banyak tim ekspedisi terdahulu yang gagal mencapai puncak Gunung Hkakabo. Mereka dianggap kurang santun terhadap adat istiadat warga lokal dan oleh karenanya tim Ekspedisi Merah Putih sudah mengantisipasinya.

Seberapa bahaya kawasan Gunung Hkakabo ini?

"Hampir dari titik awal sampai puncak kita pelajari. Ada medan di bawah hutan hujan tropis yang lembab dan lebat. Ancaman binatang kecil hingga ular," ujar Galih.

"Kita antisipasinya dengan medical training. Sub tropisnya kita analisa seakurat mungkin. Paling tidak kita bisa memiliki alternatif," tambah dia

Biaya yang dikeluarkan Eiger untuk Ekspedisi Merah putih ini sekitar Rp 5 miliar. Perjalanan sekitar 50 hari atau 2 bulan akan dilakukan oleh Sofyan Ari Fesa (World Seven Summiter, guide gunung, Mahitala Unpar), Nurhuda (World Seven Summiter, guide gunung, Wanadri), Fandi Ahmad (pelari gunung, Mapala UI), Putri Handayani (atlet Grandslam, Kappa FT UI), dan Fransisca Dimitri (World Seven Summiter, Mahitala Unpar). Persiapan mereka sudah disiapkan dengan mendaki Mount Cook di New Zealand hingga pendakian di gunung-gunung dalam negeri.

Tujuan para pendaki ke sana tak semata menjelajah, namun mereka juga berperan meningkatkan diplomasi Indonesia-Myanmar. Selain itu, mereka juga akan mengksplor wisata yang ada di sana.

"Kita bersiap yang terburuk untuk mengharap yang terbaik. 75 persen akan kita siapkan dan 25 persen harapan untuk kado HuT RI ke-75 ini," pungkas dia.


(msl/msl)

Hide Ads