7 Tarian Tradisional Paling Terkenal di Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

7 Tarian Tradisional Paling Terkenal di Indonesia

Niken Widya Yunita - detikTravel
Sabtu, 28 Des 2019 07:40 WIB
Foto: Imam Sunarko/d'Traveler/7 Tarian Tradisional Paling Terkenal di Indonesia
Jakarta - Indonesia memiliki berbagai macam tarian tradisional yang mengundang perhatian wisatawan yang datang ke Indonesia. Bahkan keindahan tarian daerah di Indonesia sudah banyak yang diakui dunia seperti Tari Saman.

Tarian tradisional di Indonesia sangat banyak. Berikut ini tarian tradisional yang paling populer:

1. Tari Kecak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapa yang tidak tahu Bali? Keindahan alamnya mengundang decak kagum wisatawan lokal maupun internasional. Ragam budayanya seperti Tari Kecak juga membuat wisatawan terkesima.

Tari Kecak termasuk jenis seni drama khas dari Bali. Tari ini menggambarkan cerita tokoh Pewayangan yang bernama Ramayana. Tarian ini juga disebut sebagai tari Sanghyang yang dipertunjukkan saat upacara keagamaan.

Tarian ini dimainkan oleh sekelompok penari yang berjumlah sekitar 70 orang yang berbaris melingkar. Keunikan tarian ini terlihat dari para penarinya yang dibakar api namun tidak terbakar. Para penari laki-laki meneriakkan kata 'cak cak cak'. Dari situlah nama tari Kecak diambil.

2. Tari Saman

Tari Saman sudah sangat dikenal dunia. UNESCO telah menetapkan tari daerah ini sebagai 'Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity' pada tahun 2011.

Tari Saman berasal dari Suku Gayo. Tarian ini untuk memperingati hari-hari penting adat masyarakat Aceh atau untuk memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW.

Disebut-sebut, Tari Saman dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tengggara.

Tari Saman dibawakan oleh sekelompok penari yang berjumlah ganjil. Keunikan tarian ini terletak pada suara yang berasal dari gerakan tangan para penari dan penarinya duduk.



3. Tari Pendet (Bali)

Tari Pendet adalah tari sambutan yang berasal dari Pulau Dewata, Bali. Tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang sangat terkenal dari Bali. Tari Pendet sering ditampilkan di acara kebudayaan atau penyambutan tamu besar.

Tari ini awalnya merupakan tari tradisional yang menjadi bagian dari upacara keagamaan. Tarian melambangkan ungkapan rasa syukur masyarakat Bali dalam menyambut para dewata-dewata yang turun dari khayangan.



4. Tari Jaipong

Tari Jaipong adalah tarian tradisional dari Jawa Barat. Tarian ini merupakan gabungan dari beberapa tarian tradisional dari Jawa Barat seperti pencak silat, ketuk tilu, wayang golek, dan lain-lain.

Jaipong disebut lahir dari seniman bernama Suanda pada tahun 1976 di Karawang, Jawa Barat. Tarian ini sering dipertontonkan untuk menyambut tamu mancanegera yang berkunjung ke Jawa Barat.

5. Tari Piring

Tarian ini dinamakan Tari Piring karena penggunaan piring pada gerakan tariannya. Awalnya, Tari Piring dilakukan oleh para laki-laki dan perempuan untuk membawakan sesembahan bagi para dewa sebagai wujud rasa syukur atas panen yang melimpah.

Keunikan tarian ini terletak pada gerakan penarinya yang cepat dengan piring-piring di tangan mereka yang tidak terjatuh. Para penari mulai bergerak saat alat musik talempong dan saloang dibunyikan.

6. Tari Reog Ponorogo

Tarian tradisional lainnya berasal dari Jawa Timur yakni Reog Ponorogo. Tarian ini bercerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri yang bernama Dewi Ragil Kunig.

Di tengah jalan, raja dicegat oleh raja Singaborang dari kerajaan Kediri. Pasukan raja Singaborang terdiri dari merak dan singa, sedangkan pihak Ponorogo memiliki raja Kelono dan wakilnya Anom yang diwakili oleh warok.

Singkat cerita, tari Reog Ponorogo bercerita tentang perang antara kerajaan Kediri dan kerajaan Ponorogo dan mengadu ilmu hitam antara keduanya. Hal ini ditunjukkan dengan para penarinya yang kerasukan saat mementaskan tarian.



7. Tari Barong

Selain tari Kecak dan tari Pendet, tarian tradisional Barong juga tidak kalah terkenal. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan dan kebatilan. Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong yaitu wujud penari dengan kostum binatang berkaki empat. Sementara wujud kebatilan yang dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok penari dengan kostum yang memiliki dua taring runcing di mulutnya.


Halaman 2 dari 2
(nwy/erd)

Hide Ads