Usai Serangan Rudal, Sejumlah Maskapai Asia Hindari Iran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Usai Serangan Rudal, Sejumlah Maskapai Asia Hindari Iran

Putu Intan Raka Cinti - detikTravel
Rabu, 08 Jan 2020 19:29 WIB
Foto: Ilustrasi pesawat (iStock)
Jakarta - Konflik yang memanas di Timur Tengah, akibat ketegangan Iran Vs Amerika Serikat, membuat sejumlah maskapai dari Asia enggan terbang ke Iran.

Beberapa maskapai memutuskan untuk menghindari terbang menuju atau di sekitar wilayah udara Iran. Hal ini dilakukan setelah Iran meluncurkan belasan rudal balistik ke markas pasukan Amerika Serikat di Irak.

Dilansir dari CNBC.com, Rabu (8/1/2020), maskapai-maskapai seperti Singapore Airlines, China Airlines, dan Malaysia Airlines sudah mengumumkan bahwa mereka menghindari wilayah udara Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam sebuah pernyataan kepada CNBC, Singapore Airlines mengatakan,"mengingat perkembangan terbaru di wilayah ini, semua penerbangan SIA menuju dan keluar Eropa dialihkan dari wilayah udara Iran."

"Kami sedang memantau situasi dengan cermat dan akan membuat penyesuaian rute jika diperlukan," tambahnya.

Sementara itu, dari laporan Reuters, maskapai Emirates dan Flydubai telah membatalkan penerbangan pada hari ini menuju Baghdad.

"Kami memantau perkembangan (kondisi) dengan hati-hati dan berkomunikasi dengan otoritas pemerintah terkait sehubungan dengan operasi penerbangan kami dan akan membuat perubahan operasional lebih lanjut jika diperlukan," kata Emirates sebagaimana diwartakan Reuters.


Senada dengan maskapai-maskapai tersebut, China Airlines asal Taiwan juga akan terus memonitor kondisi dan melakukan penyesuaian rute. Tak jauh beda, maskapai Qantas dari Australia juga mengatakan sedang menyesuaikan jalur penerbangan di Timur Tengah untuk menghindari wilayah udara di atas Iran dan Irak.

Di sisi lain, Federal Aviation Administration (FAA) dari AS mengeluarkan pemberitahuan pada Selasa malam yang menjelaskan pembatasan penerbangan dan melarang operator penerbangan sipil AS beroperasi di wilayah udara Irak, Iran, perairan Teluk Persia, dan Teluk Oman.

"FAA akan terus memonitor peristiwa di Timur Tengah," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami terus berkoordinasi dengan mitra keamanan nasional kami dan berbagi informasi dengan maskapai penerbangan AS dan otoritas penerbangan sipil asing."





(krs/msl)

Hide Ads