Ada beragam tempat wisata di penjuru Garut. Mulai dari wisata alam, wisata rohani hingga wisata budaya ada di Garut. Bahkan, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar, tahun 2018 Garut punya 204 daya tarik wisata yang terdiri dari 102 wisata alam, 35 wisata budaya, dan 67 wisata buatan.
Namun, di balik banyaknya tempat wisata itu, apa Garut sudah siap menjadi tujuan destinasi wisata kelas wahid? Belum jika menurut Denis Septiana (23), seorang mahasiswa asal Garut. Ia menyebut, Kabupaten Garut memiliki segudang permasalahan terkait wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan utama yang menghambat Garut saat ini, yaitu kurangnya pembinaan sumber daya manusia (SDM) oleh Pemerintah.
"Kalau untuk objek wisata, siapa yang enggak tahu Garut. Semuanya ada di sini. Cuman, kesadaran masyarakat terutama yang berada di sekitar wisata itu belum terbangun," ucap Denis kepada detikcom di kampusnya, Jalan Raya Samarang, Tarogong Kaler, Selasa (14/1/2020).
Denis menjelaskan, sebagian besar masyarakat Garut terutama yang tinggal di kawasan objek wisata belum sadar wisata. Hal itu mengapa banyak wisatawan yang enggan kembali ke Garut.
"Sekarang gini, pungli terjadi dimana-mana, contohnya di Cipanas, Talagasari Bodas, dan yang lainnya. Wisatawan mau betah bagaimana, mereka malah ngapokan datang ke Garut," kata Denis.
Denis berharap pemerintah bisa mengatasi permasalahan tersebut. "Sebenarnya wisata Garut bisa lebih maju dari ini dan menguntungkan semua pihak termasuk Pemkab. Hanya saja Pemkab harus mau membina jangan mau untungnya saja."
Terkait hal tersebut, instansi terkait di Garut pun menyadari ada hal-hal yang masih haris dibenahi. Kadisbudpar Garut Budi Tangan menyebut sejumlah hal yang menghambat kemajuan pariwisata Garut.
"Pertama, masih destinasi wisata ini masih ada yang belum memenuhi standar wisatawan. Itu masih ada," kata Budi.
Selain itu, sambung Budi, faktor pemahaman dan kesiapan masyarakat akan wisata juga masih kurang. Tapi, sambung Budi, pihaknya terus berupaya untuk memperbaiki kembali pariwisata di Garut.
"Yang kedua, sumber daya manusia ini, baik pengelola maupun masyarakat, belum siap. Itu menjadi PR kita," katanya.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!